HIUUUU... HIUUUU.. HIUUUU...
Suara sirne polisi mulai terdengar membuat Anggota Geoandres dan Handares membeku ditempat, selanjutnya mereka membubarkan diri tanpa komanda atau sepatah kata pun hanya Handares yang kabur, Geoandres tidak ia bisa melihat Strong woman lah yang menyalakan suara sirine Polisi membuat Handares percaya kalau polisi ada disini.
"Hebat kan gue??", Ucap Embun percaya diri.
"Iyaaa dehh, makasihh bini-binii guee udah selamatin kita," Ucap Cakra.
Mavendra mengusap darah Dari sudut bibirnya, "Kenapa lo semua bisa disini?"
"Kita tadinya lagi asik jalan, ehh pas lewat disini kita liat banyak sekumpulan Cowok yang kayak mau ribut," Jelas Mitha.
"Lagian ngapain sihh kalian? Malming begini malahan pada War, bukannya pada sama ceweknya ajakin main," Ucap Aira bersedekap dada.
"Punya cewek juga kagak!", Celetuk Kenan.
"Makannya carii, didunia ini banyak cewek", Jawab Aira.
"Udah, kalian babak belur begituu. Kita kemarkas suruh cewek ini buat obatin kita," Ucap Raga dengan Enteng.
"Dih, Enteng bett lo ngomong begitu setelah kita selamatin kalian," Ucap Mitha.
"Nggak usah banyak bacot, ayo ntar Mavendra transfer lo semua 1 juta lho!"
"Emangnya gue harus percaya sama tipu muslihat kalian? Nggak guna," Ucap diana.
"Udah banyak omong! Sakit nihh bibir gue dibogem siama viktoria!", Ucap Kenan mengiris memegangi sudut bibirnya.
"Viktoria siapa, Diana?", Tanya Lala.
"Toko baju kalii"
"Ndra, lo mau kemarkas atsu balik?", Ucap Arkhava.
"Gue mau balik aja, Cape soalnya," Jawab Mavendra.
------------------
Mavendra memarkirkan motornya digarasi, setelah itu Mavendra masuk kedalam Rumahnya. Membuka pintu perlahan agar tak mengeluarkan suara berisik Mavendra pikir Marsya sudah tidur, Saat ia sudah Sampai kamar benar saja Marsya sudah berbaring dikasur membelakanginya, Mavendra tersenyum mulai mendekat kearah kasur untuk membaringkan tubuhnya disamping Marsya.
Mavendra mengalungkan tanganya dipinggang mungil Marsya, memejamkan matanya untuk segera menuju kealam mimpi.
Tapi saat sudah mau menuju kealam mimpi, Marsya dalam tidurnya bergerak gadis itu membuka matanya melihat kearah Mavendra, "A-aven? Kamu.. Baru pulang? Muka kam--"
Grep
Mavendra mulai memeluk Marsya saat berbalik, ia tak mau jika Marsya akan memarahinya karna luka diwajahnya sama sekali belum ia obati Mavendra tak mau merepotkan Marsya.
"Gue bangunin lo, ya?"
Marsya dalam pelukan Mavendra menggeleng.
"Kamu darimana? Aku khawatir sama kamu tau ga," Ucap Marsya kesal.
"Maafin gue, Buat lo khawatir lagi. Gue tadi cuma kemarkas kumpul sama temen-temen gue," Jawab Mavendra.
"Tapi... Kenapa tadi perasaan aku khawatir?"
Mavendra diam, semakin mengeratkan pelukannya pada Marsya Ia tak mau membuat Marsya tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya, Taku Sang Istri akan Marah. Mavendra tak mau menambah beban pikiran karna dirinya, ia tak mau Marsya terlalu memikirkannya. Laki-laki itu pikir, dirinya tak pantas dipikirakan Apa lagi dikhawatirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAVENDRA √ [THE NEXT SEASON 2]
Teen FictionMavendra Alsava Zeyandro, Lelaki yang terpaksa menikah dengan seorang Gadis biasa karna Insiden semasa Disebuah Club itu Mavendra harus menerimanya secara paksa, Dan Parahnya lagi Gadis yang Mevendra Rusak ada Marsya Gadis yang selama ini ia benci. ...