Prat 47-- "Sakit, Ven..."

4.5K 57 0
                                    

Mavendra menghela nafas Pelan, Ini sudah dini Hari Namun Marsya Belum ditemukan sama sekali. Bahkan, Mavendra sampai-sampai Meminta Bantuan Polisi untuk mencari Marsya. Tetapi Hasilnya belum ada, Marsya belum ditemukan Dimana Pun Gadis Itu hilang bak Disembunyikan Sang Bumi.

"Ven, Semua tempat udah kita cari. Tapi.. Marsya belum ketemu, Kita cari ditempat Lain Gimana?" Usul Andriel menghampiri Sang Ketua yang terduduk lesuh diatas tanah pandangannya kosong.

"Kemana Lagi El... Semua tempat udah kita kunjungi tapi hasilnya nggak ada," Ucap Mavendra tanpa menoleh kearah Andriel.

"Hutan," Mendengar Kata itu Mavendra langsung menoleh kearah Andriel, Apakatanya? Hutan? Mana mungkin Marsya diculik ditempat Liar penuh dengan Binatang Liar?

"Lo gila, Mana mungkin Marsya hilang ditempat Liar dan banyak binatang buas kayak gitu," Ucap Mavendra meninggikan Nada Suaranya.

"Yaa, Siapa Tahu kan Ven.. Kan kita belum coba, Siapa Tahu Marsya ada disana," Jawab Andriel.

Mavendra mendengus kesal, Apakah benar yang dikatakan Andriel Bahwa Marsya ada Dihutan? Karna tempat itu belum Mereka datangi dan mungkin.. Marsya ada disana.

"Ya? Kita cari Marsya disana, Gue dan Anggota Geoandres Lainnya bakalan berusaha cari Marsya disana, Tenang aja,"

"Tapi El... Per-perasaan gue ng-nggak Enak dari tadi", Lirih Mavendra Disebabkan Sendari tadi perasaannya Tak enak seperti Terjadi sesuatu dengan Marsya.

"Apa yang Lo rasain?"

Mavendra diam Seperti memikirkan sesuatu Yang ia khawatirkan, Mavendra merasa.. Marsya tengah kesakitan meminta Pertolongan kepadanya melalui Ucapan dari Hatinya bahkan gadis itu Merintih kesakitan saat Perutnya Seperti diremas Seseorang.

"Gu-gue ngerasa Marsya Lagi kesakitan minta Pe-pertolongan sama gue melalui Ucapan dari hatinya, Dia Kesa-kesakitan," Ucap Mavendra terbata-bata Hatinya sesak Ketika mengatakan hal tersebut, Bagaimana ini? Marsya.. Mavendra bisa merasakan Kesakitan gadis itu.

"Apa? Marsya kesakitan? Lo bisa ngerasain?" Mavendra mengangguk
Lemah.

-----------------

Tak berhenti-berhentinya Dua orang Laki-laki dan Perempuan tersebut tertawa dengan keras melihat ekspresi wajah Seseorang yang sedang mereka sakiti, Sementara Seorang Gadis yang tidak henti-hentinya merintih kesakitan akibat perutnya diremas Kuat oleh Lelaki yang bernama, Razka. Terus meremas tanpa ada rasa kasihan kepada Gadis yang merintih kesakitan.

Marsya, Gadis Itu kesakitan. Area Pahanya sudah mengalir banyak darah, Yang hanya bisa Marsya Lakukan ialah Menangis dan memohon segera diberikan pertolongan dan Pergi dari tempat terkutuk ini.

"Cu-Akh! Cukup.. Hiks, Sa-sakit.." Rintihnya memohon kepada Razka dan Aubrey agar menghentikan aksi gila mereka terhadapnya.

"Apa? Cukup? Ohh, Nggak bisa dong kita belum puas soalnya."

Razka memberhentikan aksi meremas perut Marsya menoleh kearah Aubrey, "Brey, Gimana kalo Sekarang giliran lo? Lo belum coba 'Kan?", Tawar Razka.

"Ohhh tentu gue nggak nolak, Sekalian juga kan, kita lukis diwajah cantiknya Itu?"

"Ide bagus, Gue setuju,"

mereka tertawa kembali.

Marsya menatap mereka dengan tatapan sendu, Mereka berdua Benar-benar tak punya hati tega membuat Marsya kesakitan begini, Kalian tidak perlu menanyakan Rasa sakit yang Marsya rasakan Seperti apa, Sangat Sakit.

Mavendra.. Hiks, To-tolong Sa-sakit..
Aku takut ba-baby kesakitan..
Batin Marsya dalam hatinya, Memejamkan matanya Rasa sakit itu terus muncul.

MAVENDRA √ [THE NEXT SEASON 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang