Semua tertegun atas ucapan lirihan dari Marsya, Nirmala mulai menghampiri Putrinya itu memeluk tubuhnya yang bergetar ia tahu kalau Marsya sedang ketakutan, Marsya Terisak didalam pelukan Mamahnya.
Mavero mulai melepaskan Cekalannya dari kerah baju Mavendra, "Saya akan mengurus pernikahan kalian, Walaupun Mavendra sendiri.", Mavero menatap Mavendra.
"Harus menerimanya secara terpaksa, Saya cuma nggak mau Gara-gara saya Marsya menjadi ketakutan begitu, Mavendra harus menerimanya.", Ucap Mavero.
Zendro dan sasa diam, Ia masih tak percaya dengan Mavendra akan melakukan semua ini, Ia telah merebut mahkota seorang gadis secara paksa, Menjadi pengecut tak mau tanggung jawab, Mereka telah gagal menjadi orang tua yang baik.
----------------------
GUBRAK!!
Mavendra menutup pintu kamarnya kencang Membuat Marsya yang didapur membersihkan Alat makan terkejut ia menyudahi Membersihkan alat makan, untuk melihat kearah atas takut Mavendra melakukan hal aneh yang membuat anaknya Terluka.
"ARGHHHH! BANGSAT!!", Mavendra Menjatuhkan semua barang yang ada dikamarnya emosinya meluap, Ia sangat Frustasi sekarang.
Tok tok tok
Pintu diketuk oleh Sasa wajah khawatir terpapar disana, Sasa Takut Mavendra Melakukan Hal aneh.
"Mavendra? Kamu nggak apa-apa kan Ndra? Tolong bukan pintunya.. Mamah mau ngomong sama kamu."
Ucap Sasa Selembut mungkin Agar Mavendra dapat membukakan pintu Dirinya."JANGAN GANGGU! MAVENDRA MAU SENDIRI!! PERGI!", Teriak Mavendra dari dalam kamar.
"Mamah mohon, Mavendra.. Tolong bukakan Mamah mohon ya?", Kekeh Sasa tetap ingin berbicara dengan Mavendra.
Mavendra berdecak kesal, Ia pasrah dan membukakan pintu untuk mamah tirinya itu.
Cklek
Sasa langsung menarik Mavendra ketepi kasur untuk duduk disana, Ditataplah Manik Kecoklatan Mavendra ia masih mengenggam tangan Mavendra mengelusnya lembut ada bekas Luka ditangannya sempat Mavendra mengiris.
"Ya ampun, kamu luka. Mamah obatin ya? Tunggu sini.", Sasa Beranjak dari Tepi kasur melepaskan genggaman tangannya dari Mavendra mencari kotak P3K dikamar Mavendra, Siapa tahu ada.
Akhirnya, Sasa Menemukan Kotak P3K Wanita itu langsung duduk lagi ditepi kasur mulai dengan Ritual mengobati Luka Ditangan Kanan Mavendra.
Sasa menekan sedikit luka dengan kapas Yang dilapisi dengan Obat Merah kepunggu tangan Mavendra, Lelaki itu Mengiris sedikit lukanya Sedikit perih.
"Sakit ya? Maaf, Mamah pelanin ya."
Mavendra memerhatikan Mamahnya yang telaten mengobati Lukanya, Ada perasaan menjanggal dihatinya Sasa masih terlihat Peduli dan Sayang terhadap kepadanya, Mavendra Baru sadar akan hal itu."Kamu kalo emosi, Jangan Berlebih. Mamah takut kamu luka kayak gini, Jangan pikirinkan Hal itu Memang seharusnya kamu untuk tanggung jawab, Karna Itulah Lelaki berani untuk bertanggung jawab kalo kamu nggak mau Itu namanya Pengecut, Mamah Nggak mau Mavendra jadi Pengecut karna telah merusak Seorang Gadis.", Ucap Sasa Mavendra mendengus kesal, Mamahnya sama saja dengan Papahnya Marsya.
"Mamah sama aja kayak Papahnya Marsya, Bilang Mavendra Pengecut."
Apa ini?! Mavendra memanggil Sasa Dengan Sebutan 'Mamah'?! Apa Sasa tak salah dengar? Apa Sasa Bermimpi? Tidak! Sasa tak bermimpi ini beneran kenyataan.
"Makannya kamu kalo nggak mau dipanggil pengecut, Harus bisa tanggung jawab biar nggak dipanggil kayak gitu."
"Ck, Mavendra dipaksa sama pak Tua itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAVENDRA √ [THE NEXT SEASON 2]
Teen FictionMavendra Alsava Zeyandro, Lelaki yang terpaksa menikah dengan seorang Gadis biasa karna Insiden semasa Disebuah Club itu Mavendra harus menerimanya secara paksa, Dan Parahnya lagi Gadis yang Mevendra Rusak ada Marsya Gadis yang selama ini ia benci. ...