"Lo jangan cape-cape, Sya. Inget lo tuh Sekarang lagi Hami," Ucap Mavendra mengambil Ahli sapu yang dipegang Marsya.
"Aku nggak cape kok, Sini. Biar aku aja yang nyapunya," Marsya mencoba merebut Sapu yang dipegang Mavendra, Namun Laki-laki itu malah menyembunyikan sapunya dibelakang tubuhnya.
"Aven..."
"Apa? Udah gue bilang kan, jangan cape-cape," Tekan Mavendra.
"Ta-tapi ini ka--"
Mavendra mendaratkan jari telunjuknya tepat dibibir Marsya, "Kalo lo ngomong lagi, Gue Cium lo"
Marsya tak berkutik lagi, Gadis itu diam.
"Sekarang nurut, Kekamar terus tidur siang," Titah Mavendra, Marsya menghela nafas mulai berjalan meninggalkan Mavendra yang masih sentiasa melihatnya kearah tangga.
Sampai dikamar, Marsya langsung merebahkan dirinya diatas Ranjang menatap langit-langit kamarnya.
Oh ya, Ngomong-ngomong Marsya dan Mavendra sudah Satu kamar Sekarang itu pun permintaan Mavendra karna kejadian kemarin hujan tengah malam Mavendra kekamar Marsya untuk memeluknya karna takut, Mavendra ini Phobia terhadap petir jadi Marsya mengerti dan membiarkan Mavendra Sekarang tidur sekamar dengannya.Cukup lama Marsya menatap langit-langit, Akhirnya ia memiringkan badanya baru saja akan memejamkan mata, Suara pintu terbuka membuat Marsya membuka matanya lagi.
"Sya?"
"Iya," Marsya merubah posisinya Jadi duduk melihat Mavendra yang duduk dikasur.
"Maaf ya soal malam itu, Gue sebenarnya phobia sama petir sekaligus gue trauma." Ucap Mavendra memainkan Tangan Lentik Marsya.
Marsya yang penasaran akhirnya bertanya, "Coba Cerita, Kenapa kamu bisa trauma sam phobia takut sama petir itu?"
Mavendra menghela nafas pelan, "Jadi kejadian 4 tahun lalu..."
4 tahun lalu...
Hujan deras membasahi jalanan jakarta, Petir besar mulai terdengar menggelegar Angin kencang berhembusan kepepohonan membuat pohonan itu bergoyang cepat, Sesosok Anak Kecil berlari kearah Mamanya namun usahanya tak berhasil, Petir seakan tak memberi izin kepada Anak kecil itu untuk menghampiri Mamanya.
"Mama! Aven nggak bisa kesana!" Jerit Mavendra kecil.
Mavendra kecil mulai menangis kencang, ingin sekali ia menghampiri Sang mama yang tengah pingsan apalagi mamanya tengah berada disisi tiang listrik bisa saja mamanya tersambar petir karna wanita itu dekat dengan tiang listrik.
GLEDAR!
Suara petir kembali terdengar, Anak kecil itu menutup kedua telinga dengan kedua tangannya memejankan mata takut akan petir itu akan melukai dirinya atau mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAVENDRA √ [THE NEXT SEASON 2]
Fiksi RemajaMavendra Alsava Zeyandro, Lelaki yang terpaksa menikah dengan seorang Gadis biasa karna Insiden semasa Disebuah Club itu Mavendra harus menerimanya secara paksa, Dan Parahnya lagi Gadis yang Mevendra Rusak ada Marsya Gadis yang selama ini ia benci. ...