Setelah kejadian itu Aluna benar benar menghindari heesa.. bahkan dia mengganti sandi apartemen nya agar heesa tidak bisa menemuinya..
Dan dia memutuskan untuk pulang terlebih dahulu kerumah orangtuanya untuk menenangkan diri , bahkan dia cuti dari kantor...Aluna mendorong koper keluar apartemen, sesampainya di lobi sudah ada taxi yang ia pesan tadi melalui aplikasi, tanpa basa nasi lagi ia langsung masuk kedalam dan taxi pun berjalan menuju bandara..
****
Taesan POV...Pagi ini aku memutuskan untuk pergi menemui Aluna karna ku dengar dari ka heesa dia susah untuk ditemui, ya walau aku tau kalau kehadiranku mungkin tidak akan ada perubahan tapi aku harus mencobanya...
Saat aku sudah dekat dengan unitnya aku lihat Aluna sedang mendorong koper besar, seketika aku langsung sembunyi saat dia lewat tempat aku berdiri .
Tanpa pikir panjang aku mengikuti kemana dia pergi, ternyata setelah di lobi dia naik taxi , aku kelimpungan mencari taxi yang lewat di depan gedung apartemen Aluna, dan sepertinya nasib baik menyertaiku taxi yang aku harapkan lewat dan aku memutuskan untuk menyusul Aluna mengikutinya dari belakang, bahkan aku lupa kalau motor tinggi ku aku tinggal di parkiran...Saat taxi yang Aluna tumpangi sampai di bandara aku pun ikut turun, aku mengikutinya di belakang, sekitar jarak 5 meter dari jangkauan nya...
Gawat Aluna naik pesawat , mau kemana dia ??? Aku harus cari informasi kemana dia akan pergi ...
Jangan panggil taesan jika aku tidak bisa mengetahui kemana dia pergi karna jika tentang Aluna cara apapun aku tempuh.. bahkan mencari tau ke tukang pengecekan tiket..
Setelah dapat info aku langsung memesan tiket menuju kota tujuan Aluna dan lagi lagi semesta berpihak padaku aku mendapatkannya..Aluna tunggu aku .....
****
Narator POVAluna duduk nyaman di kursinya memandang ke luar jendela, kapal masih belum berangkat dan orang-orang berdatangan memasuki pesawat.
Aluna menoleh saat seseorang duduk di bangku sampingnya..
Dan alangkah terkejutnya ketika dia mengetahui siapa orangnya..
" hai Aluna "" Taesan " ujar Aluna ragu ragu " ngapain kamu disini ???? "
" Kamu tau kan ini pesawat tujuan nya kemana ???? "
Aluna menatap dengan side eye nya " kamu menguntit ya ??? "
Taesan smirk " ya ampun buat apa coba nguntitin kamu ??? "
" disuruh Mahesa mungkin " jawab Aluna sambil mengedipkan bahunya.
" emang ka heesa tau kamu bakalan kesini ??? "
Aluna menggeleng lalu kembali menatap ke luar jendela mengabaikan taesan , terserah saja mungkin taesan memang akan pergi ke kota yang sama dengan dia..
Kota itu luas dan dia gak mau kegeeran menganggap taesan mengikutinya ...Diperjalanan tidak ada pembicaraan hanya saling diam dengan pikiran masing-masing..
Sampai tibalah mereka di tempat tujuan, saat pesawat sudah mendarat semua orang keluar menuju bandara , begitupun dengan Aluna dan taesan..
Awalnya Aluna tidak menanggapi kehadiran taesan namun karna dia terus mengikuti akhirnya Aluna berhenti dan menatapnya kesal
" ya Han taesan kau mengikuti ku ???? "
" ini bandara Aluna aku mau mencari taxi, memang kamu tidak di jemput "
" jangan bohong taesan , jujur saja kau di suruh heesa mengikuti ku kan ??? " lalu Aluna menelisik penampilan taesan dari ujung rambut sampai ujung kaki " lagian kau tak membawa apapun selain earphone itu " tunjuk Aluna pada earphone yang terpasang di lehernya " bukannya kau mau berlibur kesini ???? "
" sok tau ,, aku mau kerumah sodaraku , aku hanya sebentar di sana jadi tidak membawa apapun " dia memasukan kedua tangan nya kedalam saku celana yang ia kenakan
" terserah kau saja , aku pergi dan jangan ikuti aku " Aluna menarik kopernya manuju keluar bandara dan menunggu taxi Disana , begitu Aluna berhasil mendapat taxi tiba tiba taesan menyerobot masuk duluan melalui pintu satunya lagi
" Ya ini taxi ku " teriak ku pada taesan yang sudah duduk di jok belakang dengan tenang sementara Aluna masih berdiri sambil memegang kopernya dengan pintu taxi yang terbuka.
" kenapa tidak kita naik bersama saja ??? Lagian aku lelah harus mencari taxi lagi "jawabnya enteng
Aluna menghela nafas kesal " kamu tuh batu yah heran deh demen banget bikin orang darah tinggi "
" maaf neng ini gimana jadi naik atau engga ??? " tegur supir taxi membuat Aluna mau tidak mau naik ke dalam taxi yang sama dengan taesan dari pada dia mati muda karna darah tinggi..
" mau kemana ini ??? " tanya si supir taxi lagi , lalu Aluna pun menyebutkan alamat nya dan supir taxi pun mengangguk " kalau mas nya mau kemana ????"
" sama kayak teteh ini aja " jawab taesan sambil memainkan hpnya namun ucapan taesan membuatku melotot kaget
" Tuh kan bener kamu ngikutin aku " Aluna memijit pelipisnya pusing " kenapa sih heesa gak biarin aku hidup tenang maunya dia apa sih ???"
Taesan melihat kearah Aluna yang sedang memijit pelipisnya " ok aku emang ngikuti kamu tapi ini bukan suruhan ka heesa ini inisiatif aku sendiri ,, puas "
Aluna menatap tajam taesan " kenapa ???? " namun taesan tidak menjawab pertanyaan Aluna dan itu membuat Aluna ketawa sinis " aku tau kamu kasian kan liat aku dicampakkan Kaka kamu ??? Ditinggal setelah aku hamil ??? " Mata Aluna mulai memanas dan dia segera memutus kontak mata dengan taesan memandang keluar jendela taxi " kalau kamu hanya kasihan padaku mendingan kamu pulang saja , kamu gak perlu berkorban apapun pada kesalahan yang tidak kamu buat san , ini salah aku dan heesa dan kamu tak perlu terlibat apapun "
Taesan Daim dia bingung harus berkata apa untuk menjawabnya dia tidak mungkin berkata jujur kalau dia menyukai Aluna sejak lama sejak mereka bertabrakan di campus beberapa tahun yang lalu..Kini sampailah mereka di tempat tujuan, Aluna keluar disusul taesan yang menyeret koper milik Aluna..
Mereka sampai didepan rumah Aluna yang berdisign minimalis halaman yang cukup luas untuk mamahnya berkebun terdapat banyak bunga bunga dan sayuran yang ditanam di polibag..
Rumah lantai dua yang sederhana tidak terlalu besar dan megah, karna keluarga Aluna tidak terlalu kaya hanya kelas menengah , mamahnya hanya punya toko kelontongan di pasar sedangkan ayahnya sudah meninggal 3 tahun yang lalu..
" assalamualaikum" Aluna mengetuk pintu rumahnya , mungkin jam segini mamahnya masih berada di pasar tapi harusnya adiknya ada dirumah mengingat ini adalah hari libur sekolah.
Aluna mencoba mengetuk sekali lagi , sambil menunggu pintu terbuka Aluna melirik taesan yang sedang celingukan memandangi sekeliling rumahnya, baru saja Aluna akan membuka mulutnya untuk berbicara pada taesan tiba tiba pintu terbuka menampilkan sosok tinggi.
" teteh Luna ???? " teriak Ji-Sung sambil memeluk Aluna " kok pulang gak bilang dulu sama isung sih ???? "Aluna membalas pelukan isung adiknya...
" kan teteh mau ngasih surprise buat isung "
Saat asik berpelukan tiba tiba mata isung bertemu tatap dengan taesan.
" kak itu siapa ???? "
Menyadari tatapan isung aluna pun melepaskan pelukan nya dan dia pun bingung mau memperkenalkan taesan sebagai siap pada adiknya
" dia .... Dia ..."
" pacarnya teteh ya .... Ihhh teteh mah sok malu malu sama pacar juga " isung menyikut bahuku pelan " kenalin jisung langit Pradipta " dia mengulurkan tangannya lalu taesan menyambutnya sambil tersenyum" Han taesan "
Sumpah Aluna baru melihat senyum ceria taesan , dan itu membuatnya Ng bug sumpah senyuman taesan cakep banget..
" ayo masuk " isung membuka pintunya lebar " mamah masih di pasar nanti jam 5 baru pulang , tunggu aja dulu sambil istirahat di dalam "Dan mereka bertiga masuk kedalam untuk beristirahat..
***
Hallo reader...
Maaf ya disini aku pake visual Ji-Sung buat jadi adiknya Aluna padahal Ji-Sung sama taesan tuaan taesan.
Tapi gak papa ya kan ini cerita fiksi dan harap di maklum..
Dan menurutku Ji-Sung masih pantas jadi anak SMA yang gemesin..Wahai Mahesa you are so hot ....
KAMU SEDANG MEMBACA
adik pacarku | Han Taesan
Teen Fictionsemua terasa rumit saat tidak berjalan dengan apa yang kau mau