Rasanya mataku baru terpejam beberapa jam yang lalu,tapi cahaya yang masuk kedalam cela jendela membuat ku mengerjap kan mata.
Saat badan ku ku gerakan,rasanya sakit sekali..
Seluruh badan dan bagian bawahku terasa sakit dan pegal..Aku melirik taesan yang masih terbaring lelap di sampingku dengan lengan yang melingkar di perutku.
" Taesan" ku goyangkan sedikit badan nya pelan,aku tidak bisa bangun sungguh.
" Hemmm" erangnya dengan suara parau.
" Sudah siang,bukan nya kau mau kerja"
Namun bukan nya mendengar ucapan ku untuk bangun,dia malah memeluk ku erat,hingga kulit tubuhnya yang hangat menempel dengan kulit tubuh ku yang tidak memakai apapun dari semalam..
" San,aku harus liat syalu dulu" ku coba membuka tangan nya yang mengunci badan ku.
Tapi apa daya dia tidak bergeming sedikit pun,membuatku pasrah dan diam saja.
Tapi ku dengar taesan malah terkekeh pelan di balik bantal yang ia tiduri..
Membuatku melihat kearahnya
" Kenapa ????" Tanya ku kesal,dia pasti menertawakan ku karna tak punya tenaga untuk menyingkirkan tangan nya.Lalu dia mendongak menatapku "lemes banget ya?" Pertanyaan yang seperti mengejek menurutku
Membuatku berdecak dan memalingkan muka,dan itu membuat nya semakin tertawa.." Awas taesan aku mau bangun"rengek ku
" Mau ku bantu ???"tanyanya sambil melepaskan pelukan nya dari tubuhku,membuat ku langsung bangun dari baringan.
" Tidak usah" ku pungut baju yang berserakan di lantai,lalu memakai nya dengan cepat.Saat aku membuka pintu kamar syalu,ternyata dia belum bangun,aku pun segera pergi ke kamar mandi yang ada di dekat dapur,karna tidak mau mengganggu syalu tidur.
Jika kembali ke kamar,aku malas bertemu taesan,yang sedang dalam mode menyebalkan..Selasai mandi,aku pergi ke kamar untuk ganti baju.
Ternyata taesan juga sudah selesai mandi." Lihatlah" taesan menunjukan kissmark yang ada di lehernya
" Kau begitu agresif Aluna,aish membuatku ingin merasakan ke agresif an mu di ranjang lagi"
Aku berdecak "mulutnya ih kotor banget"
" Ayo sini bersihin"taesan memajukan bibirnya,membuatku menginjak kakinya karna kesal.
Membuat sang empu nya mengaduh kesakitan..
" Kamu mah main nya pisik ih"dia mengangkat kakinya yang sakit lalu mengusapnya.
" Lagian nyebelin"sambil berlalu meninggalkan nya menuju lemari pakaian.Namun belum juga sampai sana,taesan terus mendorongku hingga terjatuh terlentang ke atas kasur.
" Taesan" jerit ku panik karna dia berada di atas tubuhku dan mengungkung,bahkan kedua pergelangan tangan ku dia jepit dengan kedua tangan nya.
" Ayo kita main fisik"bisiknya di telingaku
" Taesan ihhh"
Badanku meronta di bawah Kungkungan nya.Terdengar suara tangisan syalu membuat kami sama sama menoleh ke arah pintu.
Sebenarnya tidak ada pengaruhnya sih,toh syalu belum bisa berjalan,tapi entah kenapa kami kompak nengok kesana.." Taesan ih lepas"sekali lagi aku meronta.
" Baiklah" taesan melepaskan Kungkungan nya,kemudian menyingkir dari atas tubuhku.
" Aku jadi belum pakai baju kan" omelku sambil berjalan ke luar kamar,namun sialnya dia hanya terkekeh menyebalkan.
Dasar Han taesan gila...Saat aku membuka pintu kamar nya,ternyata syalu sedang merangkak di lantai sambil menangis.
Oh... Kasihan anak ku.
Dengan cepat aku pun langsung menggendongnya.
" Hai jangan menangis,bunda di sini sayang"aku mengusap jejek air matanya " ayo kita sarapan"
Sambil membawa nya ke dapur.Saat sampai di dapur ternyata taesan sedang memotong sayur,lengkap dengan baju kerjanya,bahkan rambutnya pun sudah ia tata sangat rapi,hingga jidat paripurna nya terpangpang.
Melihat ku yang datang sambil membawa syalu,taesan menunda pekerjaan nya lalu menghampiri kami.
" Pakai baju dulu,biar syalu bersama aku"lalu dia mengambil alih syalu dalam gendongan ku.
" Terima kasih"
Aku pun bergegas pergi ke kamar untuk berganti baju.
KAMU SEDANG MEMBACA
adik pacarku | Han Taesan
Teen Fictionsemua terasa rumit saat tidak berjalan dengan apa yang kau mau