34 hukuman

190 9 2
                                    

Kami sampai di apartemen,setelah terlebih dahulu menjemput syalu di rumah ibu,awalnya ibu melarang ku untuk membawa syalu karna dia ingin tidur dengan nya,tapi aku takut syalu rewel ingin menyusu jadi mungkin lain kali kami akan menginap dirumah ibu..

Jam sudah menunjukan pukul 8 malam saat kami sampai,kebetulan syalu sudah tidur,segera kami memindahkan nya ke tempat tidur miliknya..
Aku memperhatikan syalu yang masih bergerak gerak mencari posisi yang nyaman..
Ku coba mengusap usap punggungnya agar tanang.
" Tidur ya sayang jangan nangis" bisik ku.
Tak lama syalu berhenti bergerak,nafasnya mulai teratur,mungkin dia sudah terlelap.

Setelah situasi aman,aku mulai keluar dari kamar syalu.
Mencoba merilekskan diri dengan berendam.
Saat aku masuk kamar,ternyata taesan baru keluar dari kamar mandi dengan rambut basah nya.
Rambut nya sekarang agak lebih panjang,sudah lama dia tidak mencukur rambutnya,jadi jika rambutnya basah seperti sekarang terlihat sangat lurus bahkan menutupi seluruh matanya..
Agak menyeramkan..

Dengan rambut yang masih terurai ke depan,taesan mendongak menatapku dari balik rambutnya.
" Sudah tidur ????"
Aku mengangguk.
Taesan berlalu menuju lemari pakaian nya,sedangkan aku berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri..

Hari ini cukup melelahkan,biasalah kaum jompo kalau udah beraktivitas berat pasti semua badan ku terasa lelah..

Rencananya,aku akan berendam air hangat sebelum tidur.

Namun saat aku akan menuangkan sabun kedalam bak rendam,seseorang membuka pintu kamar mandi membuatku menoleh kaget.
Iya aku lupa mengunci nya...

" Kenapa ????apa syalu bangun ????"tanyaku khawatir,karna tidak biasanya taesan masuk kedalam.
" Hanya ingin melihatmu mandi saja "jawaban yang membuatku melongo mendengarnya.
" Ngaco,ngapain ih..udah keluar sana aku mau mandi San,lengket banget enih"Aku mendekat sambil mencoba mendorong nya keluar.
Namun entah aku yang lemah atau taesan yang punya kekuatan super seperti Superman mungkin,karna biarpun aku sudah mendorongnya kencang dia tidak bergeming," taesan ih.."aku berdecak kesal sambil menghentakkan kaki ku ke lantai.
Tapi dengan santainya dia malah terkekeh melihat ku marah marah..

" Aluna " entah kenapa vibe suaranya membuat aku berhenti mendorongnya,ada yang beda dari suara itu dan justru membuatku waspada..
Aku sangat takut jika taesan macam macam padaku,aku tau seharusnya aku tidak seperti itu,tapi aku belum siap,aku takut taesan akan kecewa padaku..

Perlahan aku menatap taesan yang lebih tinggi dari ku.
Tatapan kami terkunci,dekup jantung ini berdetak gila,mata taesan membuatku hanyut dalam tatapan nya yang dalam,aku tak dapat berkata kata.
Kaki jenjangnya perlahan bergerak maju,membuat kaki ku otomatis mundur seiring dengan majunya kaki taesan,hingga akhirnya tubuhku menabrak dinding dingin kamar mandi.

Saat jarak sudah semakin dekat,dan aku sudah tidak bisa mundur lagi,aku mencoba menahan tubuh taesan dengan tangan ku.
" Taesan"cicitku
Hanya di balas deheman singkat olehnya.
" Aku mau mandi San,aku takut syalu nangis saat aku masih mandi"sambungku mencoba terlepas dari situasi yang akward ini.

Tapi yang terjadi setelahnya hanyalah guyuran yang turun dari shower yang berada tepat di bawah kepala kami.
Ya... Kami,karna taesan juga berada di hadapan ku otomatis kami berdua tersiram air..
"Han tae-"belum sempat aku menyelesaikan ucapan ku,tiba tiba bibir nya yang sexy dan pink itu menyapu hangat bibirku.

Awalnya aku kaget namun akhir nya aku menikmatinya,bahkan kami melakukan ciuman panas itu di bawah guyuran shower.


















***
Acara mandi panas pun sudah usai.
Iya panas karna ciuman itu,hanya ciuman tidak ada yang lain, sungguh aku tidak bohong...

Karna taesan juga basah,akhirnya kami berdua mandi kembali,tapi tidak kami mandi masing masing,percayalah

adik pacarku | Han Taesan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang