Aku masih membujuk syalu untuk segera keluar dari kolam renang,karna ini sudah lebih dari sepuluh menit.
Bahkan baju ku sudah basah karna mendorong nya bergantian dengan heesa dan taesan." Ayo sayang,nanti masuk angin kalau terus berenang" bujuk ku dengan badan yang juga kedinginan.
" Papah juga udah mau selesai kok,main yang lain aja"
Dan setelah membujuk yang cukup alot,akhirnya syalu mau keluar dari kolam.Dengan segera aku membawa syalu untuk mandi di kamar mandi yang memang ada di dekat sana.
Karna dia masih kecil jadi gak mungkin malu kan ???
Jika syalu ke kamar mandi atas pasti keburu dingin dan masuk angin.Setelah memandikan syalu,taesan datang dengan membawa baju milik syalu.
" Mandilah,nanti masuk angin"lalu taesan mengambil alih syalu untuk dia gantikan bajunya.
Tapi mamah langsung menghampiri kami berdua
" Biar enin aja yang pakaian baju syalu,sekalian kita makan dan bobo siang ya"
Syalu mengangguk,kemudian mamah mengajaknya untuk berganti bajuSetelah syalu pergi dengan mamah,aku segera naik ke kamar untuk mandi,karna sungguh aku sangat kedinginan sekarang.
Sedikit berlari untuk mencapai kamar ku yang berada di lantai dua.
Begitu Samapi Disana,langsung ku nyala kan air hangat untuk berendam si bathtub.
Rasanya begitu nyaman.
Sampai suara ketukan dari luar membuatku terkesiap
Dan tanpa disuruh pun pintu terbuka dan menampilkan seseorang yang pasti kalian bisa tebak.
Iya...Han taesan
Gak mungkin kan kalau heesa tiba tiba masuk ke kamar kami." Kenapa ???" Tanyaku sambil merendam seluruh tubuhku agar tidak terlihat.
"Mau mandi" jawab nya polos sambil membuka pakaian nya.
" Kebiasaan deh,kan bisa nunggu aku dulu selesai"
" Kelamaan Aluna,aku keburu masuk angin nanti" dan dengan tanpa malunya dia bertelanjang dihadapan ku.
Ya ampun Han taesan,memeng tak punya malu
Aku tau aku sudah melihat semuanya,tapi kan gak gitu juga konsepnya,kalau lagi gak bercinta kan malu liatnya.
Benar gak ?????Tapi aku membiarkan dia mandi dengan shower,sedangkan aku masih asyik berendam air hangat.
Mataku terpejam merasakan rileks sambil bersandar pada bathtub,hingga taesan mencipratkan air ke arah muka ku,membuatku terkejut
" Taesan" teriak ku kesal,tapi sang pelaku malah terkekeh menyebalkan.
" Bisa diem gak ????"
" Gak bisa" ekspresi nya sungguh minta di bungkam,menyebalkan banget sumpah
Helaan nafas keluar dari mulutku " ya udah salto sana kalau gak bisa diem,kayang juga boleh"
" Maunya main sama kamu" alisnya naik turun
" Aku lagi gak mau main taesan"
" Biar aku aja,kamu mahh diem"
Dan tubuh jangkung nya,perlahan masuk kedalam bathtub yang berisikan aku,membuatku mau tak mau melipat kaki ku yang sedang asyik selonjoran
" Han taesan ihh" teriak ku kembali
Tapi percuma teriakan ku tak akan mempu membuat seorang Han taesan berhenti.
Buktinya kini dia duduk berhadapan dengan ku di dalam bathtub.
" Ihh sempit taesan"aku menggeliat kesal
" Makanya kamu duduk di depan ku,ayo"taesan menyamankan duduknya,memintaku duduk di depan nya.
Dan mau tak mau aku melakukan nya.
Duduk dihadapan nya sambil bersandar di dadanya.
" Nyaman ???" Aku mengangguk di depan dadanya
" Jangan banyak gerak ya,nanti kau membangunkan sesuatu"candanya yang disusul kekehan
" Taesan ihh" aku memukul pahanya yang tepat di bawah tangan ku.
" Beneran Aluna,aku gak bohong" dia mengacungkan dua jarinya membentuk tanda viz di hadapan mukaku.
" Ya kalau gak percaya gerak aja,tapi kamu harus tanggung akibatnya kalau sampai dia bangun"
" Pakai celana gih"
" Masa mandi pakai celana"
" Kamu kan udah mandi"
" Ya masa berendam pakai celana,gak ah gak enak"
Aku berdecih sebal.
Suasana menjadi hening,mungkin kami sedang sibuk dengan pemikiran kami masing masing.
Sebenarnya banyak yang ingin aku bicarakan dengan taesan,tapi aku bingung mau bicara mulai dari mana.
" Taesan" dia berdehem menanggapi ucapan ku " apa jika suatu hari orang tua kita tau tentang syalu,mereka akan marah padaku ??? Bagaimana kalau mereka tidak memaafkan aku ???"
Tanganku bergerak menyentuh tangan taesan.
" Mungkin awalnya mereka akan kecewa,tapi percayalah mereka gak bakalan marah lama lama" taesan menautkan jari jemari kami hingga bersatu.
" Apa yang akan kamu lakukan jika ibu dan papah menyuruhmu meninggalkan aku ???karna mereka merasa kamu tak perlu terlibat dalam Maslah ini ???"
" Kata siapa ??? Kamu sudah menjadi milik ku seutuhnya Aluna,jadi tidak ada yang bisa memisahkan kita"
" Aku takut taesan"
" Aluna taku tidak akan meninggalkan mu,tapi aku lebih takut kau meninggalkanku,pergi dengan ka heesa"
Aku sedikit memutar kepalaku menghadapnya,menatap matanya yang penuh kekhawatiran.
" Kenapa aku harus pergi dengan heesa ???"
" Aku tau Aluna,kau masih sangat mencintainya,dan tak menutup kemungkinan kalau kau akan pergi dengan nya kan ???"
Ku putar kembali kepalaku menjadi seperti semula
" Aku tidak munafik,kalau heesa masih ada dalam hatiku taesan,tapi untuk hidup dengan dia,rasanya aku tak mungkin"
" Kenapa ???"
" Karna aku mencintaimu taesan" cicitku pelan.
Diam... Taesan tak menjawab ucapan ku,entah tidak terdengar atau memang dia tak mau menjawabnya.
Tapi perlahan benda kenyal milik taesan,mendarat di pundak ku membuatku terkesiap.
Menghisap belakang leherku perlahan,sehingga bulu kudukku merinding dan perlahan meremas tangan kami yang bertaut.
KAMU SEDANG MEMBACA
adik pacarku | Han Taesan
Teen Fictionsemua terasa rumit saat tidak berjalan dengan apa yang kau mau