" nuna "
Kami berdua menoleh saat Wildan datang dari arah ruang tamu..
" Haus.." ujarnya sambil memegangi tenggorokan nya " panas banget heran"
Lalu ia pun berjalan ke arah kami..
Sedangkan taesan yang sedang memegangi pipiku langsung menurunkan tangan nya.." minum nih" aku menyodorkan segelas jus yang barusan aku buat pada Wildan yang duduk di kursi makan..
" Thanks nuna" dia menyengir lebar sambil menyeruput jus itu " AC nya mati ya, panas banget " dia mengibaskan baju yang ia pakai..
" nyala ko " jawab taesan
" Tapi panas kak"
" mandi Sana,belom mandi kali dari pagi"celeku taesan sambil membawa jus ke depan meninggalkan aku dan Wildan..Karna sudah tidak ada pembicaraan lagi,aku memutuskan untuk pergi menyusul taesan ke ruang tamu..
Namun Wildan mencegah nya...
" nuna,jangan terlalu dekat dengan ka taesan doank,aku juga kan pacar nuna"
Aku memejamkan mata,ya tuhan kenapa lagi anak ini..
" Will,jangan bercanda deh,gak mungkin kita pacaran "
" kenapa ???"
" aku sudah punya suami Will,dan aku lagi hamil"
" aku tau nuna,pokoknya nuna pacar aku,aku akan anggap seperti itu "
Aku menghela nafas lelah " terserah"
Tiba tiba Wildan bangkit dan memeluk ku,membuatku kaget " yeh makasih nuna"***
Ini sudah malam,dan aku memutuskan untuk diam di kamarku,merenungi semua yang terjadi pagi ini,terutama ucapan enchi yang membuatku sedikit terganggu...Saat sedang asyik menonton N*tflix di laptopku..
Hp ku berdering,pertanda ada pesan masuk,karna penasaran akhirnya aku membuka pesan tersebut..
Dan betapa terkejutnya aku saat pesan itu dari Niki..Dede Niki..
Ka Aluna,ka heesa sakit
Sekarang kami di dromPesan itu sukses membuatku cemas,kenapa heesa sakit ??? Apakah dia kecapean ?? Apakah ada yang mengurusnya ketika dia sakit ???
Semua pikiran buruk terus menghampiriku..
Sebagian hatiku memaksa untuk pergi menemuinya,namun sebagian lagi menahan ego ku,bukankah sudah tak ada hubungan apapun lagi di antara kita, kenapa aku harus mengkhawatirkan nya..Ingin rasanya aku mengabaikan pesan dari Niki..
Tidur tanpa memikirkan keadaan heesa,namun itu tak bisa,aku tetap mengkhawatirkan nya..Ini sudah jam 8 malam,tapi aku tetap memutuskan untuk pergi menemui heesa di drom seperti kata Niki..
Ku sambar kardigan yang tergantung di balik pintu,sekedar untuk menghangatkan gaun tidur yang aku pakai..
Saat aku membuka pintu ternyata taesan belum tidur masih berkutat dengan laptopnya..
Agar tidak ketahuan dia,aku berjalan mengendap endap..
Bukan tidak ingin memberitahunya,hanya saja jalan nya susah dan aku tak ingin merepotkan nya, atau bahkan membuat kakinya tambah sakit..Tapi karna pada dasarnya aku harus pergi dengan nya,sebagai mana pun aku mengendap endap akhirnya aku ketahuan juga
" mau kemana Aluna???"
Aku berbalik ternyata taesan masih duduk di sofa sambil memangku laptop..
Aku akui pendengaran nya sangat bagus..
" pergi sebentar "jawabku sambil berdiri di depan pintu
" sudah malam besok saja"
" Hanya sebentar aku mohon "***
Taesan POV...Saat aku sedang fokus,aku mendengar seseorang hendak membuka pintu apartemen,dan aku tau siapa itu...Aluna
Karna tidak ada siapapun yang tinggal disini kecuali kami berdua..Sudah aku bilang untuk tidak berangkat,tapi dia memaksa,dan itu membuatku heran,apakah ini sangat penting hingga harus malam ini juga dia pergi,atau apakah dia menginginkan sesuatu..
Dengan kaki yang sedikit pincang aku pun berjalan menghampirinya..
Namun aku lihat wajahnya sangat cemas
" Kenapa ???"tanyaku tepat dihadapan nya,entah kenapa dia malah memelukmu sambil menangis,terdengar dari Isakan nya
Aku hanya diam,menunggu dia berbicara..
" heesa sakit san,tadi Niki mengirimi aku pesan kalau heesa sakit dan dia di drom sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
adik pacarku | Han Taesan
Teen Fictionsemua terasa rumit saat tidak berjalan dengan apa yang kau mau