Jam kantorku sudah berakhir sekitar 15 menit yang lalu , namun ibu nya taesan menelpon ku untuk datang ke rumahnya sekarang , saat aku tanya ada apa ??? Beliau tidak menjelaskan nya hanya disuruh datang saja , akhirnya aku meng iya kan ucapan nya..
Sebelum sampai ke rumahnya , aku mampir membeli kue balok kesukaan ibu taesan , di belokan dekat rumahnya..
Saat aku sampai di pekarangan rumah , kenapa banyak sekali mobil Disana ? Membuatku berpikir apakah ibu ada tamu ??? Tapi kenapa menyuruhku kemari ???
Aku terbengong di pelataran rumah, saat seseorang memanggilku..
" Aluna " aku menengok an kepalaku ke sumber suara, dan aku di buat kaget saat seseorang yang sangat aku kenal memanggil nama ku .
" Iin ???? Ngapain kamu kesini ???" Aku berlari sambil memegang kue balok di tangan ku..
" Aku kesini sama Ji-Sung dan mamah "
Aku melotot mendengar nya " mereka ada di sini ???"
Lalu aku berlari ke dalam , tak mempedulikan Iin yang terkekeh melihat ku...Aku celingukan di pintu masuk , mataku membola saat menangkap sosok mamah yang sedang menyiapkan makanan ke piring saji..
Tungkaiku berlari dan memeluk tubuh mamah yang sudah hampir 4 bulan tak aku temui ..
" mamah " beliau hampir terhuyung karna aku menubruknya lumayan kencang.." kangen ..."
Mamah tertawa lihat kemanjaan ku , beliau mengurai pelukan nya dan mengusap lembut Surai hitamku.
" mamah juga kangen .."
" kok mamah gak bilang Luna sih kalau mau kesini ??? "
Mamah berpandangan dengan ibu , lalu mereka terkekeh bersama " surprise katanya ..."
Aku mengerutkan dahi ku , surprise apa ???
Mamah yang mengerti kebingungan ku mencoba menjelaskan
" teteh kan usian kandungan kamu udah 4 bulan, jadi ibu sama mamah mau bikin syukuran 4 bulanan "
" ko mamah gak bilang sama Aluna sih ??? Aluna gak ada persiapan apa apa loh , " kaget ku
" Kan ibu udah siapin semuanya "
" tapi kan bu , masa Aluna gak ngapa ngapain sih ???"
Ibu berjalan mendekat , dengan lembut beliau langsung mengelus pundak ku..
" Aluna siap siap ya .. bajunya sudah ibu siapkan di kamar taesan "
Aku mengangguk , mendengar nama taesan aku jadi teringat dengan orangnya.." taesan nya mana Bu ???"
" lagi di kantor sama papah , nanti sebentar lagi juga pulang "
Aku mengangguk untuk yang kedua kalinya , tanpa basa basi aku langsung naik ke atas...***
Selesai mandi , aku memakai gaun yang dibelikan ibu ..
Aku terpaku dihadapan cermin melihat pantulan diriku sendiri , hatiku tergores melihat perutku yang sudah mulai menonjol, entah kenapa setiap aku melihat perutku , aku teringat dengan heesa, ayah dari bayi yang aku kandung..Semenjak aku datang ke fans sign nya, aku tidak pernah bertemu dengan nya , bahkan dia tidak pernah menelpon dan mengirim chat lagi padaku..
Tapi dia selalu mengirim aku uang setiap bulan nya , dengan jumlah yang cukup besar menurutku , tapi sungguh aku tak pernah memakai uang itu...Apakah heesa memang benar benar akan hilang dari hidupku ???
Sebenarnya aku tidak butuh uang dari heesa , aku hanya ingin dia hanya dia , Ethan Mahesa menikah denganku , dan hidup dengan nya , bukan dengan taesan , karna jujur selama 4 bulan aku menikah dengan taesan aku belum bisa mencintainya..
Air mata ku menetes , namun aku langsung menghapus nya saat seseorang membuka pintu kamar..
" tadi Iin nyariin kamu " ujarnya sambil masuk ke dalam kamar
" kak Iin , dia lebih tua dari kamu san " dia tersenyum sambil melepas jas kerjanya ..
Ternyata benar ucapan ibu , kalau dia bekerja di kantor papah , dilihat dari bajunya yang rapi , tapi kenapa setiap pergi dari rumah dia tidak memakai jas..
" San " yang punya nama mendongakkan kepalanya , " kenapa kamu gak pernah cerita pada ku kalau bekerja di kantor papah ???"
Dia tampak berpikir sebelum menjawab ucapan ku " kan udah kewajiban aku untuk bekerja "
" kenapa gak bilang ??? Bukan kah kamu masih kuliah ???"
" aku bisa mengaturnya na , kau tenang saja "
Aku menghela nafas , percuma berdebat dengan nya , membuang tenaga saja , karna pasti dia yang menang..
KAMU SEDANG MEMBACA
adik pacarku | Han Taesan
Teen Fictionsemua terasa rumit saat tidak berjalan dengan apa yang kau mau