39 trebel

84 6 12
                                    

Dua tahun kemudian....

Hari ini adalah hari ulang tahun syalu yang ke tiga tahun.

Iya ke tiga tahun,sudah Sebasar itu dia sekarang...
Sudah bawel dan banyak pertanyaan yang kadang sulit aku untuk menjawabnya.
Benar kata orang,susah banget kita untuk mendidik anak agar seperti yang kita inginkan.
Banyak trail dan eror nya..
Namun kita harus tetap menjalankan nya,karna masa yang paling berharga itu ketika anak berumur dibawah lima tahun.

Kami akan mengadakan syukuran kecil kecilan untuk syalu,tidak terlalu meriah hanya mengundang teman teman nya di sekitar kompleks,karna syalu belum sekolah jadi belum banyak teman yang dia kenal.

Kebetulan acara bukan dilaksanakan di rumah,tapi di tempat makan ayam yang syalu suka.
Dan kami sudah menentukan kalau acaranya di adakan malam hari,karna ke banyakan keluarga di komplek kami bekerja di kantor,kalau siang mungkin gak bisa hadir.
Memang yang ulang tahun itu syalu,tapi kan gak mungkin anak kecil seumuran syalu pergi ke tempat acara ulang tahun tidak di dampingi orang tua
Makanya aku memilih malam saja, sekitar pukul tujuh malam.

***
" Bunda,kita mau ke kantor Ayah ???" Tanya syalu sambil duduk di tempat tidur dan melipat kedua kakinya.
Aku yang sedang memakai make up di meja rias pun menoleh,dan tersenyum melihat anak ku yang sudah besar.
" Ssshhh" aku menyimpan telunjuk di depan mulut " jangan bilang ayah ya...ini surprise"
Syalu tersenyum sambil menutup mulutnya dengan telapak tangan nya,membuatku gemas..
" Apa ayah senang kalau kita kasih surprise bunda ???" Matanya berbinar,berharap aku akan memberikan jawaban yang dia inginkan.
Asal kalian tau,syalu itu sangat dekat dengan taesan..
Aku berjalan mendekat pada syalu yang sedang duduk di kasur sambil melipat kedua kakinya.
Duduk berhadapan dengan nya sambil mengusap kedua pipinya yang masih gembul.
" Ayah pasti suka kalau kita samperin dia ke kantor"
" Yehhhhh" syalu lalu berdiri dan meloncat loncat di atas kasur membuat tubuhku pun ikut bergerak seiring meloncatnya tubuh syalu..

***
Mobilku terparkir di bestment kantor milik ayah taesan.
" Syalu udah siap mau ketemu ayah ????" Tanyaku yang di angguki mantap oleh anaknya.
" Baiklah,ayo"
Aku membuka seat belt yang melindungi tubuh syalu,lalu keluar untuk membantunya keluar dari mobil.
" Hati hati" aku membantu nya turun dari mobil.
Karna dia sudah tidak mau di gendong,akhirnya dia pun berjalan beriringan denganku.
Beberapa orang yang mengenal kami memberi salam sambil tersenyum kearah kami.
Membuatku membalas mereka satu persatu.

Kebetulan tempat kerja taesan berada di lantai enam,kamu harus naik lift untuk sampai kesana.
" Syalu cape gak jalan terus ????" Tanyaku berjongkok di hadapan nya di dalam lift
" Tidak bunda,syalu kan kuat bunda"tangan nya bergerak seperti binaragawan yang sedang beraksi di panggung.
Membuatku terkekeh dan mengacak rambut panjangnya.
" Anak bunda pinter banget"
Diakhiri dengan kecupan di pipinya,pintu lift pun terbuka..

Hanya perlu berjalan sebentar kami akan sampai di ruangan taesan.
Syalu hendak berlari menuju ruangan taesan yang hanya tinggal beberapa langkah lagi..
Namun aku menggenggam tangan nya,agar syalu tidak terus berlari.
" Sssshhhhh" aku meletakan telunjuk ku di depan mulut " syalu lupa ??? Kan kita mau kasih surprise ayah,jadi jangan berisik"
Tapi anak itu malah terkekeh " syalu lupa bunda"
Membuatku geleng geleng kepala.
Dia selalu saja membuatku gemas...
Apakah papahnya syalu akan bahagia melihat anaknya tumbuh menjadi anak yang pintar dan lucu ???
Ya ampun apa sih Aluna,syalu kan punya ayah ??? Apa lagi yang kurang ??? Cukup kami sudah lengkap Aluna.
Aku menyingkirkan semua pikiran jelek yang ada di kepalaku.

Aku celingukan melihat meja yang bisa di tempati aksara kosong,kemana kah dia ????
Aksara adalah sekertaris taesan di kantor,biasanya jika aku kekantor taesan,dia selalu nagkring Disana.
" Aksara kemana ya ???" Tanyaku pelan.
Tapi karna tak mau membuang waktu,akhirnya aku mendekat ke pintu ruangan taesan,memegang slot nya lalu membukanya perlahan.
" Surprise" teriak ku saat berhasil membuka pintu ruangan taesan,disusul syalu yang juga berteriak ayah.
Namun realita tak seperti ekspektasi.
Cukup lama aku memahami apa yang ada di dalam sana.

adik pacarku | Han Taesan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang