bagian 23

3.6K 248 92
                                    

𝙀𝙓𝙊 - 𝙊𝘼𝙎𝙄𝙎
________

Bunyi jam berdentang nyaring di ruang kerja Zafran. Mematahkan kesunyian. Waktu menunjukan memasuki tengah malam. Kini Berlian dan Zafran berbaring dengan hening. Tak ada pembicaraan setelah mereka menyelesaikan makan malam yang kemalaman.

Seharusnya mereka kembali ke kamar utama. Di ranjang yang besar dan luas. Tetapi mereka malah kembali ke ranjang sempit.

Mereka berbagi tempat dengan berbaring menyamping. Berlian memunggungi suaminya dengan berbantalkan lengan milik Zafran. Sedang Zafran merengkuh pinggang Berlian. Membawanya mendekat ke tubuhnya yang tak dilapisi baju itu. Hanya memakai celana pendek.

Kaki Zafran bahkan menumpang di betis milik istrinya. Mencari kehangatan. Karena selimut yang entah ada dimana. Lebih ditelisik lagi ternyata baju mereka pun sudah berhamburan. Tergelatak begitu saja di lantai.

Mereka berdua, baik Zafran dan Berlian sama-sama diam setelah melakukan pertempuran panas berapa jam yang lalu. Ruang sunyi ini tadinya begitu berisik oleh suaran desahan keduanya yang menggema.

Ya, Zafran untuk pertama kalinya menyentuh Berlian selayaknya seorang istri. Zafran dan Berlian seutuhnya saling memiliki satu sama lain.

Mereka yang kelelahan itu kini sedang merenung. Mungkin masih tak percaya, akhirnya mereka berada di titik saling membuka diri. Memenuhi hasrat mereka berdua. Ya, selayaknya pasangan suami istri di luar sana. Meski tak pernah, ada, kata cinta yang keluar dari mulut mereka berdua.

Mungkin ada. Tapi tersembunyi. Hanya tak bisa diungkapkan secara gamblang dan jelas.

"Jadi, bisa jelasin semuanya sekarang?" Memecah hening, Zafran meminta istrinya sekarang untuk menjelaskan kekacauan yang sudah terjadi. Kesalahpahaman.

Dirinya tak ingin meraba-raba yang berujung kesalahan lagi. Zafran ingin kejelasan agar dirinya tau bagaimana harus menyikapinya.

Berlian yang terpejam keenakan akan usapan tangan Zafran di perutnya pun membuka mata. Mulai menguasai diri dengan mulut yang sudah siap berbicara dan memberikan kejelasan untuk suaminya.

"Aku harap, kamu gak memotong akan penjelasan aku, sebelum aku selesai sampai akhir,"

"Hmmm..... Jelasin sekarang," suara berat Zafran memberi perintah. Berlian jadi gugup kembali.

"Aku dan Javier pacaran selama dua tahun lebih. Dia kuliah, dan aku yang masih di kelas sebelas. Bagaimana bisa kami pacaran? Kamu tau kan, aku dan Xavier satu sekolah. Jadi, kebetulan waktu itu Xavier diantar olehnya ke sekolah, ya, Javier lihat aku. Katanya cinta pada pandangan pertama. Dia mendekati aku melalui Xavier. Sebagai perantara surat-surat darinya. Akhirnya aku juga berteman dengan adiknya itu,"

"Kami pacaran setelah satu bulan pdkt. Karena kelihaiannya yang bisa dengan cepat buat aku terpikat. Javier itu romantis. Jago banget merayu dia. Semua hal yang ada dalam dirinya selalu buat aku tersipu. Intinya Jav--"

"Intinya lo keinget lagi masa pacaran itu kan? Lo nostalgia dan sekarang mau balik lagi sama PACAR LO ITU KAN?!" dan intinya Zafran cemburu. Nafasnya memburu dengan wajah merah padam. Mendengar istrinya memuji lelaki dan sepertinya ingin kembali pada masa lalunya. Sianying! Kuping Zafran sampai panas akan penjelasan Berlian yang disebabkan olehnya juga yang memintanya.

"Kamu janji, ya, katanya gak bakalan interupsi perkataan aku?" Berlian merasakan tangan Zafran yang menekan pinggangnya.

"Soalnya lo melanggar batas. Ingat Berlian! Lo tuh punya suami. Dalam agama kita, melarang memuji dan mengingat lelaki lain selain suaminya. Gue cuma gak mau ya, lo dilaknat sama Tuhan,"

𝐏𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐭𝐢𝐧 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐧𝐭𝐢 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang