22. Pesta

31 2 0
                                    


Jangan lupa follow:

@zaqluby_
@alzeraclarke
@zaidenvalentino
@anggaracakep_
@mayra.aurstlla10
@alfarezikavindraa
@oliviacthr_
@devandraart

Jangan lupa vote di bagian pojok kanan bawah.

Jangan lupa juga komen di setiap paragraf nya.

Selamat membaca cerita Alzera dan Semestanya

***

Sudah 1 jam berlalu, Anggara tak kunjung kembali dari toilet. Pesan tidak dibalas telepon tidak diangkat Alzera khawatir ada sesuatu yang terjadi pada cowok itu. Cewek itu kini tengah duduk di salah satu kursi dekat dengan pintu keluar, pesta sudah berakhir. Bahkan Fikri sudah pulang terlebih dahulu bersama dengan pacar dan teman-temannya. Kini cewek itu hanya seorang diri menatap orang yang mulai berhamburan keluar. Alzera mencoba menghubungi supir nya untuk menjemput nya dan membantu nya mencari Anggara.

Entah kesialan apa yang menimpa nya malam ini, ponsel nya mati karena kehabisan baterai dan hujan mengguyur malam itu. Hanya tinggal beberapa orang yang berada dalam gedung, Alzera berjalan masuk ke dalam mencari Anggara. Ia kini berdiri di depan toilet cowok. Alzera bertanya pada salah satu penjaga yang baru keluar dari toilet, ia semakin bingung ketika penjaga itu mengatakan bahwa tidak ada siapapun di dalam sana.

Alzera akhirnya berjalan keluar gedung, kini sepi tidak ada siapapun selain dirinya. Ia menatap layar ponsel nya yang mati lalu menatap gelap nya langit malam disertai hujan dan petir. Alzera meremat ujung baju nya, ketakutan nya bertambah ketika merasakan ada seseorang yang memperhatikan nya tak jauh dari tempat nya berdiri. Tiba-tiba ia teringat pada surat yang ia temukan di depan rumah nya beberapa jam yang lalu. Ia menoleh dan memperhatikan sekitar, mungkinkah pengirim surat itu ada disini.

Ia berharap ada seseorang yang menjemput nya malam ini dan membawa nya pulang. Ia masih memikirkan Anggara juga, kemana pergi nya cowok itu? Jika memang ia pulang terlebih dahulu kenapa tidak memberikan kabar agar Alzera tidak khawatir dan bisa pulang sendiri memesan taksi?


Hujan seperti ini taksi tidak ada yang lewat, berjalan menembus hujan juga bukan ide yang bagus. Ia bisa demam dan itu akan menambah masalah baru. Jantung nya berdegup dengan kencang ketika mendengar suara langkah kaki mendekat, ia sudah mempersiapkan diri jika orang itu akan berbuat aneh padanya. Mata nya menyipit ketika sebuah sorot lampu mendekat ke arahnya. Ia bisa bernafas dengan lega ketika mengenali pemilik mobil itu. Suara langkah kaki itu menghilang. Zaiden turun dari mobil nya lalu berlari menghampiri Alzera.

"Lo gapapa?" tanya Zaiden dengan wajah khawatir.


Alzera mengangguk pelan. "Gue gapapa, makasih karena udah mau datang."

"Ayo gue anter lo pulang," kata Zaiden sambil membawa Alzera ke dalam mobilnya.

Alzera mengangguk. Mereka masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil, Zaiden membuka jaket nya dan memakaikan pada bahu cewek itu. "Eh nggak perlu, nanti lo kedinginan."

"Nggak, gue gapapa. Udah lo pake aja."

Di dalam mobil hening, Zaiden fokus menyetir dan Alzera menatap derasnya hujan dari kaca mobil. Ia teringat ucapan Anggara sebelum pergi ke pesta, cowok itu mengatakan akan menjaga dan percaya pada nya tapi bukti nya apa? Anggara menghilang entah kemana. Untung Zaiden datang dan menjemput nya jika tidak ia tidak tau nasib nya akan seperti apa. Cewek itu menoleh menatap Zaiden lalu berkata. "Anggara-"

ALZERA DAN SEMESTANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang