32. Berpindah rasa

21 1 0
                                    


Jangan lupa follow:

@zaqluby_
@alzeraclarke
@zaidenvalentino
@anggaracakep_
@mayra.aurstlla10
@alfarezikavindraa
@oliviacthr_
@devandraart

Jangan lupa vote di bagian pojok kanan bawah.

Jangan lupa juga komen di setiap paragraf nya.

Selamat membaca cerita Alzera dan Semestanya

***

"Emang gue seganteng itu ya sampai lo liatin gue segitunya?" tanya Anggara.

Alzera tersentak lalu menggeleng. "Apaan sih kepedean banget lo."

"Terus ngapain ngeliatin gue sampai kayak gitu?"

"Nggak," jawab Alzera cepat lalu kembali membaca buku nya. Anggara tersenyum lalu menatap Alzera yang dengan sengaja menghindari kontak mata dengan nya.

Suara pintu yang terbuka dengan keras membuat mereka menoleh. Beberapa anggota OSIS dan guru BK tampak sedang menggeledah seisi rooftop. Mereka seperti sedang mencari sesuatu. Alzera menatap Anggara dengan bingung, ia melihat Mayra berjalan ke arahnya.

"Ini ada apa sih?" tanya Alzera pada Mayra.

"Ada razia, tenang aja kalo kalian nggak aneh-aneh aman kok!" kata Mayra.

"Maksudnya?" tanya Alzera yang tak paham.

"Kalian berdua ngapain disini?" tanya guru BK. Alzera menatap mereka semua dengan bingung.

"Belajar sambil makan lah pak, bapak nggak liat ada buku sama makanan. Bentar lagi kan ujian bulanan kita butuh menghirup udara segar biar bisa menyerap materi," jawab Anggara cepat.

"Kalian nggak sembunyiin apapun kan?" tanya guru BK.

"Ya nggak lah pak, bapak percaya murid kayak saya bisa nyembunyiin sesuatu?" tanya Alzera.

"Bisa aja karena sekarang kamu bergaul sama Anggara dan terbawa pengaruh buruk dia," kata guru BK. "Zaiden Alfa periksa semua nya dengan benar."

"Ini apaan sih?" tanya Alzera melihat Zaiden dan Alfa tengah memeriksa setiap sudut yang ada di rooftop itu.

"Cepet bilang sama gue sekarang dimana lo nyembunyiin rokok lo?" tanya Zaiden pada Anggara.

"Nggak nemuin apa-apa kan berarti emang gue nggak nyembunyiin apa-apa," sahut Anggara santai. Ia tidak sebodoh itu.

"Pasti lo nyembunyiin di suatu tempat kan cepet ngaku sebelum kita yang nemuin," kata Zaiden. Ia menatap Alfa yang baru saja memeriksa setiap sudut tapi tak menemukan apapun.

"Nggak ada," ujar Alfa.

"Lihat kan? Lo nggak punya bukti nuduh gue. Dan jangan sok suci kita itu sama, jangan bersikap seolah-olah lo nggak pernah sentuh rokok," kata Anggara.

"Gue tau aturan, gue nggak pernah bawa rokok ke sekolah!" jawab Zaiden.

"Lo pikir gue gimana? Ada nggak lo nemuin bukti kalo gue bawa rokok ke sekolah? Nggak kan?" balas Anggara.

ALZERA DAN SEMESTANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang