40. Bukan dia orangnya

15 1 0
                                    


Jangan lupa follow:

@zaqluby_
@alzeraclarke
@zaidenvalentino
@anggaracakep_
@mayra.aurstlla10
@alfarezikavindraa
@oliviacthr_
@devandraart
@keysahasley

Jangan lupa vote di bagian pojok kanan bawah.

Jangan lupa juga komen di setiap paragraf nya.

Selamat membaca cerita Alzera dan Semestanya

***

Zaiden memberhentikan mobilnya di parkiran cafe. Ia menatap Alzera yang duduk di sampingnya, "Zer gue boleh mampir dulu nggak?"

"Ngapain nanya gue, boleh lah bagus malah."

Zaiden tersenyum lalu ikut turun bersama Alzera, Zaiden memesan minuman sedangkan Alzera pergi ke belakang untuk mengganti baju. Setelah memesan minuman, Zaiden duduk di salah satu bangku yang ada di pojok. Alzera yang baru saja mengganti baju nya keluar menghampiri Viona, rekan kerja nya.

"Zer ini tolong anterin ke meja pojok sana," Viona menunjuk sebuah meja yang ada di pojok. Alzera yang mengikuti arah pandang Viona tersenyum lalu berjalan menghampiri meja itu.

"Zai ini minuman nya," ujar Alzera menyimpan minuman itu di atas meja.

"Makasih Zer."

"Kalo ada apa-apa panggil gue aja gue mau lanjut kerja dulu," ujar Alzera yang diangguki Zaiden.

"Alzera!" Alzera menoleh menatap Bang Dava yang tengah berjalan ke arahnya. "Raka baru aja kabarin gue katanya dia nggak bisa masuk hari ini, mana dadakan banget lagi. Kita kekurangan orang karena cafe lagi rame lo sama Viona bisa nggak kira-kira handle?"

"Kalo butuh orang gue mungkin bisa bantu," celetuk Zaiden membuat Alzera dan Bang Dava menatapnya.

"Zai?" Alzera menatap Zaiden ragu, cowok itu mengangguk meyakinkan.

"Kayaknya gue udah berapa kali liat lo merhatiin dia daritadi," ujar Viona menghampiri Alzera yang sedari tadi menatap Zaiden.

"Apaan sih, perasaan lo aja kali!" Alzera melanjutkan membersihkan meja.

"Kayaknya lo deket ya sama dia waktu itu gue liat dia beberapa kali datang ke cafe terus bantuin lo beres-beres. Ganteng bagus juga selera lo," kata Viona sambil menatap Zaiden yang tengah melayani beberapa pelanggan yang datang.

"Apaan sih Vio, gue sama dia cuma temen doang."

"Yakin temen? Nggak yakin sih gue kayaknya dia suka deh sama lo."

"Teori darimana coba?" tanya Alzera.

"Coba lo bayangin kalo dia nggak suka sama lo ngapain dia mau repot bantuin lo kayak gini," sahut Viona.

"Vio dia itu lagi gabut nggak ada kerjaan maka nya dia tadi mampir ke cafe, tapi karena Bang Dava lagi butuh orang jadi akhirnya dia mau ya daripada diem doang kan?" jawab Alzera.

"Ohh gitu jadi lo nggak suka sama dia nih?" tanya Viona lagi.

"Nggak lah."

ALZERA DAN SEMESTANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang