ALZERA DAN SEMESTANYA

4. Pemotretan

Selamat membaca cerita Alzera dan Semestanya

Jangan lupa follow:

@zaqluby
@alzeraclarke
@zaidenvalentino
@anggaracakep_
@mayra.aurstela10
@alfarezikavindraaa
@oliviacthr
@devandraart

***

Zaiden menyambar jaket dan kunci mobil nya di atas nakas lalu keluar dari kamar nya. Ia menuruni tangga dan melihat Papa nya sedang makan sendirian ditemani laptop kesayangan nya. Suara langkah kaki Zaiden membuat Favian menoleh dan menatap anak nya. "Mau kemana kamu malem-malem gini?"

"Bukan urusan Papa," sahutnya dingin.

Ia terlalu malas untuk berbicara panjang lebar, karena pada akhirnya ia tau percuma saja ia mengungkapkan banyak hal.

"Zaiden... " panggil Favian yang membuat langkah Zaiden terhenti dan menatap Favian.

"Kamu nggak mau makan malam dulu sama Papa?" tanya Favian.

Zaiden berdecak, "Buat apa? Buat mengenang kembali semua kenangan 2 tahun lalu. Papa itu seneng ya liat aku terpuruk karena inget kejadian itu terus?"

"Mama kamu yang salah, kalo aja waktu itu Mama kamu nggak-"

"Cukup Pa! Jangan salahin Mama terus. Disini Papa juga salah. Papa mau bilang kalo aja Mama nggak ngelakuin itu Mama sama Zena masih ada saat ini? Gitu?"

"Zaiden!" bentak Favian.

"Papa kemana aja selama ini? Baru kali ini loh aku liat Papa pulang ke rumah setelah 1 bulan. Selama 1 bulan Papa kemana? Oh aku tau Papa di rumah selingkuhan Papa itu?!"

Plak!

Satu tamparan mendarat dengan mulus di pipi cowok itu. Ia tersenyum sinis merasakan pipi nya berdenyut akibat tamparan itu.

"Jaga bicara kamu ya. Papa ini Papa kamu. Dan Papa nggak pernah selingkuh, yang selingkuh itu-"

"Mama! Yang selingkuh itu Mama, Papa mau bilang gitu kan? Basi tau nggak Pa!"

Bugh!

Favian memukul rahang tegas Zaiden yang membuat cowok itu tersungkur ke lantai. Sadar akibat dari perbuatan nya, Favian segera mendekati Zaiden berjongkok dan berniat membantu nya berdiri. "Papa minta maaf Zaiden. Papa kelepasan."

"Dari dulu juga Papa gini. Nggak ada perubahan. Aku kira Papa udah berubah ternyata masih sama. Gimana ya kira-kira reaksi Mama sama Zena kalo liat kita kayak gini?" kata Zaiden. Favian tidak membalas ucapan Zaiden seperti tadi. Ia hanya diam menatap mata Zaiden.

Zaiden berdiri dan pergi dari sana, meninggalkan Favian yang masih terduduk di lantai dengan lemas. Zaiden membawa mobil dengan kecepatan hampir melebihi batas, untung nya jalanan sepi jadi ia bisa membawa mobil nya lebih leluasa. Rahang Zaiden mengeras, mata nya sangat tajam seperti elang yang sedang memperhatikan mangsa nya. Tatapan Zaiden malam ini tampak berbeda dari biasanya, tak ada lagi tatapan teduh dari cowok bernama lengkap Zaiden Valentino Favian itu.

***

Alzera sebenarnya sudah lelah, sudah banyak gaya ia lakukan untuk pemotretan kali ini. Wajah nya kusut dan mata nya terlihat lelah tapi tertutup oleh make-up. Jepretan kamera beberapa kali menyinari mata nya dan memotret diri nya. Fotografer terlihat sedang melihat hasil foto nya lalu menatap Alzera sekilas, ia lalu tersenyum dan berkata. "Bagus, sudah cukup untuk hari ini."