34. Sesuatu yang besar

27 2 0
                                    

Jangan lupa follow:

@zaqluby_
@alzeraclarke
@zaidenvalentino
@anggaracakep_
@mayra.aurstlla10
@alfarezikavindraa
@oliviacthr_
@devandraart

Jangan lupa vote di bagian pojok kanan bawah.

Jangan lupa juga komen di setiap paragraf nya.

Selamat membaca cerita Alzera dan Semestanya

***

"Kira-kira kita mau ngapain ya di panggil ke ruang guru?" tanya Alzera pada Anggara yang berjalan di sampingnya. Kini mereka sedang berjalan di koridor menuju ruang guru.

Anggara mengangkat bahu nya acuh lalu mengetuk pintu ruang guru ketika sudah sampai. "Permisi..."

"Silahkan masuk... "

Alzera dan Anggara berjalan masuk ke dalam, mereka langsung duduk ketika Bu Diana menyuruh mereka untuk duduk.

"Jadi gini ibu sudah lihat nilai Anggara akhir-akhir ini dan ibu lihat ada perubahan yang cukup bagus dari kamu Anggara. Sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pihak sekolah dan Papa kamu, dan ibu dengar dari Anggara kamu Alzera yang mengajarkan Anggara selama ini betul?" tanya Bu Diana.

Alzera mengangguk. "Iya betul bu, kebetulan Anggara sudah banyak membantu saya jadi saya ingin membalas kebaikan nya."

"Pak Ivander baru saja menghubungi saya dia suka dengan perubahan nilai Anggara yang cukup drastis ini dan dia meminta ibu untuk menyampaikan ini pada kamu Alzera."

Alzera dan Anggara saling menatap satu sama lain, mereka tampaknya cukup bingung dengan apa yang akan dibicarakan oleh Bu Diana.

"Pak Ivander ingin kamu Alzera mengajari Anggara lebih lama lagi sampai kalian lulus, karena Pak Ivander ingin Anggara memiliki nilai yang tinggi untuk ikut ujian masuk Universitas. Apakah kamu bersedia? Untuk imbalan nya kamu tidak perlu khawatir, beliau sudah menyiapkan nya," ujar Bu Diana.

Alzera mengatupkan bibir nya lalu meremat tangan nya. "Bu maaf tapi Papa saya belum bilang apapun soal ini," kata Anggara.

"Iya katanya nanti dia sendiri yang akan berbicara pada kamu mengenai hal ini," sahut Bu Diana. "Nggak usah terburu-buru Alzera, kamu diberikan waktu untuk berpikir."

Anggara menutup pintu ruang guru, ia menatap Alzera yang berjalan di sebelahnya dengan tatapan bingung nya.

"Zer lo nggak harus nerima tawaran ini, nanti biar gue yang bilang sama Papa. Gue tau lo punya kesibukan sendiri apalagi sekarang lo kerja juga jadi gapapa kok kalo lo mau nolak."

"Gar kayaknya gue perlu ngomong sama bokap lo," kata Alzera.

***

Alzera menundukkan wajahnya ketika menyadari Ivander tengah menatap nya. Kini mereka sedang berada di kantor polisi, menunggu Aileen untuk keluar menghampiri mereka di ruang tunggu.

"Pa, kenapa nggak bilang soal ini?" tanya Anggara.

"Kamu sendiri yang pernah bilang rela melakukan apapun agar saya tidak melampiaskan apa yang terjadi di masa lalu pada kamu dan Elina. Dan sekarang ini yang saya mau, saya mau kamu belajar yang benar dan dapatkan nilai terbaik agar bisa ikut Ujian Masuk Universitas dan lulus di Fakultas Hukum di kampus yang sudah saya pilih. Semuanya untuk melanjutkan apa yang sudah saya bangun selama ini, agar saya membesarkan kamu dengan uang saya ini tidak sia-sia."

ALZERA DAN SEMESTANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang