35. Keadaan yang berubah

21 1 0
                                    


Jangan lupa follow:

@zaqluby_
@alzeraclarke
@zaidenvalentino
@anggaracakep_
@mayra.aurstlla10
@alfarezikavindraa
@oliviacthr_
@devandraart
@keysahasley

Jangan lupa vote di bagian pojok kanan bawah.

Jangan lupa juga komen di setiap paragraf nya.

Selamat membaca cerita Alzera dan Semestanya


***

Mayra duduk di kantin bersama Anggara dan Olivia. Sejak tadi, Mayra hanya mengaduk minuman nya tanpa berniat untuk meneguknya. Gadis itu masih teringat pada sikap Zaiden tadi bagaimana saat ia memutuskan hubungan mereka. Cowok itu tidak ada upaya untuk melakukan apapun agar hubungan mereka tetap berjalan, hanya pasrah dan setuju pada keputusan Mayra. Bahkan tidak mengejar nya dan tidak berusaha membujuk nya. Padahal Mayra berharap kini Zaiden ada di samping nya untuk membujuk nya. Namun kini yang ada di samping nya adalah Anggara, cowok itu masih setia menemani Mayra walaupun daritadi Mayra hanya diam.

Keputusan Mayra salah sejak awal, harusnya ia tak mengutarakan perasaan itu dan membiarkan perasaan nya pada Zaiden tetap ada di dalam hati nya mungkin keadaan tak akan serumit ini.
Sekarang sudah seperti ini ia juga yang menyesal.

"May, lo nggak laper?" tanya Anggara. Mayra masih diam tidak menjawabnya. Anggara menatap Olivia memberi kode untuk membujuk Mayra.

"May ada Zaiden," kata Olivia yang sontak membuat Mayra menoleh kesana kemari. "Nggak ada, suatu hal yang mustahil dia kesini nyamperin lo."

Mayra kembali lesu mendengar ucapan Olivia. Ia tertunduk kembali. "May nanti pulang bareng gue ya, gue mau ngajak lo ke suatu tempat."

"Kemana?" tanya Mayra tidak semangat.

"Ada aja."

"Bukan nya lo harus les sama Alzera?" tanya Olivia.

"Gampang bisa di ajak kerja sama Alzera."

***

"Gue nggak mau paksa orang yang emang udah nggak mau lagi sama gue."

Alzera masih terus memikirkan ucapan Zaiden saat ditanya alasan kenapa cowok itu tidak mengejar Mayra atau membujuk cewek itu agar mereka tidak putus. Benar juga, tapi salah. Tapi Alzera tidak tau pasti apa yang benar atau yang salah. Ia hanya merasa omongan Zaiden benar tapi ada salahnya juga.

"Zebra!"

Alzera menatap Anggara yang berdiri tak jauh darinya. Di sepanjang koridor, hanya ada mereka berdua karena bel masuk sudah berbunyi sebagian siswa sudah masuk ke dalam kelas. Anggara berjalan mendekat. Cowok itu tersenyum ketika menatap Alzera yang ada di depan nya.

"Zer, buat hari ini gue izin les gapapa ya. Gue mau hibur Mayra dulu kasian dia kayaknya sedih banget. Gapapa ya? Jangan bilang bokap oke besok gue belajar dua kali lipat deh," ujar Anggara.

Alzera mengangguk. "Gapapa Gar. Lo hibur Mayra dulu aja. Oh iya gue boleh nanya satu hal nggak sama lo?"

"Apa?"

ALZERA DAN SEMESTANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang