26. Olimpiade Sains

19 1 0
                                    

Jangan lupa follow:

@zaqluby_
@alzeraclarke
@zaidenvalentino
@anggaracakep_
@mayra.aurstlla10
@alfarezikavindraa
@oliviacthr_
@devandraart

Jangan lupa vote di bagian pojok kanan bawah.

Jangan lupa juga komen di setiap paragraf nya.

Selamat membaca cerita Alzera dan Semestanya

***


"Ngapain lo ngelamun gitu?" tanya Zaiden. Alzera menoleh lalu tersenyum tipis tanpa berniat menjawab nya. "Gue udah bilang nggak usah maksain lo nggak harus nemenin gue gini Zer."

"Gapapa kok lo kan tetep partner gue, gue harus semangatin lo dong!" balas Alzera.

"Yaudah nggak usah ngelamun gitu lo keliatan sedih nya mending baca buku aja," ujar Zaiden sambil menyodorkan sebuah buku.

Alzera terkekeh lalu menerima buku itu, saat ia akan membaca nya suara langkah kaki yang mendekat mengalahkan atensi nya. "Zer lo di panggil ke ruang BK sekarang," ujar teman sekelas Alzera.

"Sekarang? Pasti karena tadi gue berantem sama Olivia. Makasih ya info nya gue kesana sekarang," ujar Alzera lalu diangguki teman sekelasnya. "Zai lo gapapa gue tinggal?"

"Harusnya gue nggak sih yang nanya gitu sama lo? Gue nggak ada masalah kalo harus belajar sendiri, lo gapapa ngadepin Olivia sendiri?" tanya Zaiden.

"Aman kok tenang gue pergi dulu ya," kata Alzera beranjak berdiri.

"Janji ya lo datang nanti ke tempat Olimpiade?" ujar Zaiden.

Alzera mengangguk yakin. "Iya gue janji gue pergi dulu."

"Hati-hati," kata Zaiden yang diangguki Alzera. Gadis itu berjalan keluar dari perpustakaan.

Alzera masuk ke ruang BK, disana sudah ada Olivia. Sejujurnya ini pertama kali ia memasuki ruang BK, sejak pertama kali ia menginjakkan kaki di sekolah ini tak pernah terbayangkan sebelumnya ia akan memasuki ruang BK. Biasanya ia hanya melihat orang lain bukan menjadi orang itu.

"Duduk," titah guru BK itu. Alzera duduk di sebelah Olivia. Olivia tersenyum miring, misi nya berhasil membuat Alzera akhirnya masuk ke ruang BK.

"Jelaskan pada saya kenapa kalian bertengkar tadi?" tanya guru BK.

"Seharusnya pertanyaan itu ditujukan buat Olivia bu, saya cuma lewat doang tapi Olivia yang mancing saya dia hina keluarga saya mana bisa sih saya diam doang?" kata Alzera.

"Apa yang Olivia katakan itu benar adanya fakta kenapa kamu harus marah?" tanya guru BK itu membuat Alzera mengerutkan kening nya tak percaya.

"Maksud ibu?" tanya Alzera mencoba memastikan kembali.

"Kenapa kamu harus marah kan apa yang Olivia bilang itu fakta Alzera," sahut guru BK membuat Alzera menggeleng tak percaya.

"Emang yang Olivia katakan itu fakta dan benar adanya tapi dia nggak berhak buat bicara seperti itu bu, itu urusan saya sama keluarga saya apa hak dia buat bicara seolah tau semuanya padahal dia cuma orang asing. Saya nggak ngerti sama ibu, jadi disini ibu membela Olivia? Sebagai guru ibu membenarkan bullying?" tanya Alzera.

ALZERA DAN SEMESTANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang