7. Pindah Kelas

42 2 0
                                    

Jangan lupa follow:

@zaqluby_
@alzeraclarke
@zaidenvalentino
@anggaracakep_
@mayra.aurstlla10
@alfarezikavindraa
@oliviacthr_
@devandraart

Jangan lupa vote di bagian pojok kanan bawah.

Jangan lupa juga komen di setiap paragraf nya.

Selamat membaca cerita Alzera dan Semestanya

***

Anggara yang baru saja sampai di kelas nya, langsung menyimpan tas nya di atas meja dan mendaratkan bokong nya di kursi nya itu. Ia melirik ke sekeliling, Devan dan Olivia belum datang. Baru saja ia akan menutup mata nya, ponsel nya bergetar membuat ia mengurungkan niat nya untuk tidur dan merogoh ponsel nya di celana abu-abu nya itu.

Anggara berdecak malas saat membaca siapa yang mengirimi nya pesan. Dengan malas, tangan nya membuka pesan itu.

Papa

Anggara, Papa sudah terima surat dari wali kelas kamu. Kamu bisa cukup nggak buat onar di sekolah? Kamu itu baru saja pindah dan belum sampai seminggu sekolah tapi Papa sudah menerima surat dari wali kelas kamu. Papa sudah putuskan akan memindahkan kelas kamu ke kelas IPA 1, disana semua murid nya pintar siapa tau kamu bisa terbawa. Tidak ada bantahan ini perintah.

Anggara tak berniat membalas pesan itu atau membantah nya karena percuma saja. Ia tidak punya kuasa untuk mengatakan tidak sekali pun. Papa nya itu akan tetap melakukan nya walaupun Anggara sudah membantah sekalipun. Baru saja Anggara selesai membaca pesan itu, suara pintu kelas terbuka menampakkan wali kelas nya Pak Gilang sedang menatap nya. "Anggara, ikut saya!"

Anggara memutar bola mata nya malas lalu beranjak berdiri. "Jangan lupa bawa tas kamu," ujar Pak Gilang lalu Anggara meraih tas nya kasar dan mengikuti langkah Pak Gilang keluar dari kelas IPA 5.

Di koridor, Anggara menjadi pusat perhatian semua siswa yang sedang berlalu lalang. Sebagian dari mereka membicarakan Anggara karena cowok itu terlihat bersama wali kelas nya, yang menandakan bahwa Anggara berbuat ulah lagi.

Omongan mereka semakin menjadi ketika melihat Anggara masuk ke dalam kelas IPA 1. Cowok itu kini tengah berdiri di depan kelas bersama dengan Pak Gilang dan Bu Diana, wali kelas IPA 1 sekaligus guru matematika.

"Anak-anak ibu ada pengumuman untuk kalian. Mulai hari ini Anggara jadi bagian dari kelas 11 IPA 1. Berteman dengan baik ya."

Semua siswa tampak berbisik satu sama lain, Alzera yang duduk di hadapan Mayra menoleh ketika merasakan punggung nya di pegang oleh gadis itu.

"Anggara ngapain pindah kelas kesini segala ya? Gue jadi khawatir kalo Zaiden sama Anggara bisa berantem lagi kalo satu kelas!" Kata Mayra.

"Emang mereka pernah sekelas dulu?" tanya Alzera yang membuat Mayra menggeleng.

"Nggak pernah, baru sekarang. Ya beda kelas aja mereka suka berantem apalagi satu kelas."

"Anggara kamu bisa duduk di kursi paling belakang. Saya titip Anggara ya bu!" Ujar Pak Gilang.

"Baik, saya akan mencoba membimbing Anggara."

ALZERA DAN SEMESTANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang