48. Kita berbeda

17 0 0
                                    


Jangan lupa follow:

@zaqluby_
@alzeraclarke
@zaidenvalentino
@anggaracakep_
@mayra.aurstlla10
@alfarezikavindraa
@oliviacthr_
@devandraart
@keysahasley

Jangan lupa vote di bagian pojok kanan bawah.

Jangan lupa juga komen di setiap paragraf nya.

Selamat membaca cerita Alzera dan Semestanya

***

Alzera menatap tumpukan buku yang ada di atas meja. Setelah selesai bekerja, ia selalu menyempatkan diri untuk belajar. Pandangan nya terangkat menatap kamar Zaiden yang ada di seberang nya. Lampu belajar nya menyala dengan bayangan Zaiden yang tengah belajar.

Alzera menoleh ketika mendengar suara ketukan pintu dari lantai bawah. Ia berjalan keluar dari kamar dan menuruni tangga. "Siapa ya? Iya sebentar," ujarnya sambil berjalan mendekati pintu.

Alzera membuka pintu nya, ia terkejut ketika melihat Anggara berdiri disana sambil menatap nya tajam. Tampak hening beberapa saat sebelum Alzera mencoba membuka percakapan. "Suprise! Gimana kaget nggak?" tanya nya.

"Menurut lo itu lucu?" tanya Anggara.

Melihat ekspresi wajah Anggara, sepertinya cowok itu marah. "Bukan gitu maksud gue-"

"Lucu bikin gue keliatan bodoh? Cuma gue kan yang gatau lo pindah kesini? Kalo lo emang mau bikin kejutan kenapa cuma gue yang gatau kenapa yang lain tau bahkan bantuin lo pindah? Lo ini anggap gue apa sih Zer? Sahabat lo atau bukan? Gue nggak sepenting itu ya buat lo?" tanya Anggara.

Alzera tidak akan menyangka jika Anggara akan marah untuk masalah semudah ini. Ini pertama kali nya Alzera melihat Anggara marah.

"Bahkan lo aja nggak bisa jawab kan," lanjut Anggara. Cowok itu berbalik dan melangkah pergi. Alzera dengan segera mengejar Anggara sambil menahan tangan nya.

"Gara..." panggil nya.

"Lo nggak mau denger penjelasan gue?" tanya Alzera. Anggara terdiam, tidak menjawab. "Oke tunggu sini gue mau kunci rumah dulu bentar."

Alzera berbalik dan mengunci pintu rumahnya. Ia lalu menarik tangan Anggara agar mengikuti langkah nya. Mereka berjalan di jalanan komplek yang tampak sepi. "Sebagai permintaan maaf gue, gue mau traktir lo supaya sama kayak yang lain. Lo mau makan apa nasi goreng? Katanya nasi goreng depan komplek enak loh."

"Gue nggak suka telor," ujar Anggara.

"Kan bisa pesen nggak pake telor," kata Alzera.

"Gue bilang nggak suka telor. Lo ngerti nggak sih?!" balas Anggara dengan nada ketus.

Alzera terdiam lalu melepas tangan Anggara. "Ya maaf," Alzera menatap punggung Anggara yang perlahan menjauh.

Anggara menghentikan langkahnya, ia berbalik dan menatap Alzera. "Ngapain diem? Katanya mau traktir gue ayo di depan ada banyak makanan."

Seketika senyum Alzera mengembang, ia berlari mengejar Anggara. "Jadi lo mau apa?" tanya Alzera.

Tanpa mereka sadari, sejak awal Zaiden mengintip dari balik gorden kamar nya. Ia menatap mereka sampai menghilang dari pandangan nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALZERA DAN SEMESTANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang