Chapter 55 - His Plan

32.1K 3.2K 398
                                    


Jantung Starley saat ini sangat berdebar-debar, tapi dia tidak mau percaya kalau semua ini kenyataan.

"Apa kau salah minum obat lagi?" Bisik Starley langsung. Damien terkekeh.

"Aku tidak pernah salah minum obat, cupcake," seru Damien geli sambil menatap Starley.

Norman memperhatikan mereka berdua, lalu menatap tangan Damien yang masih menggenggam tangan Starley.

"Dan bagaimana dengan putriku? Dia terlihat sangat kaget, sepertinya kau belum melamarnya dengan proper, Mavros?" Tanya Norman tajam. Karena Starley tidak menyembunyikan kekagetannya sejak tadi.

Damien kembali menatap Norman.  Damien terlihat sangat tenang, dan terkontrol.

"Putrimu juga mencintaiku, dan berharap menikahiku," jawab Damien dengan begitu percaya diri. Starley tercengang mendengar ucapan Damien.

Astaga lelaki ini! Batin Starley.

"Aku tidak pernah bilang begitu!" Ucap Starley langsung. Damien menoleh sekarang menatap Starley.

"Tapi kau mencintaiku, kan?" Tanya Damien.

"Sudah ku bilang, aku sudah tidak mencintaimu lagi!" Jawab Starley terlepas.  Alis Norman terangkat ketika mendengar hal itu.

"Oh? Jadi maksudmu, kau pernah mencintai Damien?" Tanya Norman.

Wajah Starley terasa begitu panas sekarang, "Aku tidak pernah bilang begitu!"

Damien kembali menatap Norman, dan berkata. "Dia masih mencintaiku."

Norman menatapnya tajam, dan bertanya. "Apa Starley hamil?"

Starley ternganga dengan pertanyaan ayahnya.

Percakapan apa ini? Bukankah tadi kita membahas Hatless?  Teriak Starley dalam hati.

Melihat reaksi putrinya, dia langsung menatap Damien dengan tatapan membunuh dan nada berbahaya. "Mavros, kau tidak menghamilinya, kan?"

Damien terlihat seperti berpikir sejenak.

"Dia akan hamil, aku akan menghamilinya," jawab Damien tenang.

Mata Starley membelak mendengar jawaban Damien. Apa Damien udah siap mati berkata seperti itu?

Starley langsung menoleh ke ayahnya, dan benar, Ayahnya sudah bersiap mencari sesuatu untuk dilempar ke Damien. Ayahnya sudah mengambil sendalnya. Dengan mata melototi Damien.

Starley langsung berpindah berdiri di depan Damien untuk melindunginya. Starley menggelengkan kepalanya sekuat tenaganya. "Ayah tenanglah! Aku tidak hamil, astaga!"

Mendengar ucapan itu, Norman menahan diri untuk melempar sendalnya.

"Minggir Starley, aku akan membunuhnya," ucap Ayahnya masih memegangi sendalnya, sembil melotot.

"Karena aku bilang kau bisa menikahinya ketika aku sudah meninggal, bukan berarti kau bisa mempermainkan putriku, Mavros!" Bentak Norman.

Tapi Damien tidak terlihat takut sedikit pun dengan bentakan Norman.

"Oleh karena itu aku ingin bertanggung jawab dengan menikahinya, Mr. Bell.  Jadi tolong izinkan aku menikahi putrimu," seru Damien tenang.

Starley meminjat keningnya mendengar jawaban Damien. Apa Damien bodoh? Tidak mungkin ucapan itu bisa meredakan kemarahan ayahnya.

Norman memicingkan matanya, lalu meletakkan sendalnya. Dia duduk bersila lalu melipat kedua tangannya di dada.

"Hmm, zaman sekarang jarang ada lelaki sepertimu," seru Norman. Starley mengerutkan dahinya tidak menyangka ayahnya berkata seperti itu.

Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang