14 : Kasih judul sendiri.

10.1K 235 2
                                    

Lanjut lagi nih

Jangan lupa vote and komen!
Ada typo tandain.



Happy Reading.

•••

Chapter 14 : Kasih judul sendiri.

•••

"Gw liat sendiri kali"balas Rafka mulai kembali dengan nada dingin nya.

"Dahlah gw mau mandi aja"ucap nya lalu menggeser dari kasur dan beranjak pergi ke kamar mandi.

Nasya sedang mandi,dan Rafka ia pun melempar ransel milik nya ke sembarang arah,lalu ia malah tiduran di kasur Nasya,Rafka menutup mata nya tapi ia tidak lah tidur.

Beberapa menit kemudian Nasya pun selesai mandi ia lupa kalau di kamar nya tidak hanya ia seorang dan ada Rafka yang sedang menunggu di kamar nya.

Ceklek

Pintu pun terbuka Nasya pun keluar dari kamar mandi,lalu ia pun kembali menutup pintu tersebut ia pun berjalan menuju lemari.

Langkah Nasya terhenti ketika melihat seseorang yang tengah berbaring di ranjang milik nya.

"AAAAAAAA,RAFKA LO NGAPAIN MASIH DI SINI!!Teriak nya membuat Rafka membuka mata nya.

Rafka melihat ke arah Nasya,ia menelan ludah kasar karena melihat penampilan Nasya yang hanya mengenakan handuk yang melilit tubuhnya nya dari dada hingga lutut,ayolah Rafka laki-laki normal melihat hal seperti itu tentu menyiksa bagi nya.

"Gw nungguin Lo,Lo mandi nya lelet banget"ucap Rafka dengan nada Datar namun sambil menatap tajam ke arah Nasya

Nasya yang merasa diperhatikan pun menggigit bibir bawah nya,ia menyilangkan kedua tangan nya di dada nya untuk menutupi aset milik nya.

"L-lo duluan aja ko gitu"ujar nya dengan nada gugup karena di perhatikan oleh Rafka.

"Sabar Rafka bentar lagi dia bakal jadi milik Lo seutuhnya"Batin Rafka

"Cepet Lo pake baju terus siap siap"ujar Rafka lalu ia pun bangkit dan duduk.

"Gila Lo yah,Lo mau liat gw ganti baju,keluar Lo sana"usirnya.

Rafka pun melipat tangan nya di dadanya

"Dih ogah banget,badan Lo tepo* sorry gw gak tertarik"ucapnya dengan nada sombong nya,bohong sekali.

"LU YAH,AWAS AJA LU SAMPE SUKA DULUAN SAMA GW"Teriak nya lalu melempar sandal yang ia kenakan ke arah Rafka namun nihil lemparan nya meleset.

"Gak tertarik"ucap nya lalu mengambil ransel yang berada di lantai dan membawa nya lalu Rafka pun menghampiri Nasya.

Rafka pun berjalan semakin mendekat ke arah Nasya.Nasya pun berjalan mundur,ia tidak nyaman dengan sikap Rafka yang seperti ini.

Rafka berjalan sambil menatap wajah Nasya,dan Nasya ia berusaha menghindari kontak mata antara dirinya dengan Rafka.

Nasya bergerak resah karena Rafka yang terus mendekat,Nasya terus berjalan mundur hingga langkah nya terhenti karena susah menubruk tembok.

Sahabatku Teman Hidupku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang