Typo tandain.
Yang gak suka sama part ini skip.
Happy Reading.
•••
Pagi telah tiba kini jam menunjukan pukul 07.00,di kediaman Rafka dan Nasya saat ini masih nampak sepi gorden di rumah itu belum ada yang terbuka mungkin pasangan itu belum bangun.
"Eughhhhh"lenguh Nasya lalu ia pun membuka mata nya menyesuaikan cahaya yang masuk ke indra penglihatannya.
Lengan kekar melingkar di perut buncit nya,Perut nya sedikit keram karena semalaman tidur dengan posisi seperti ini.
"Awas perut aku keram"ucap nya dengan suara serak sambil menurunkan tangan Suami nya itu.
Rafka masih setia terpejam semalaman ia tidur memeluk tubuh Nasya dari belakang,Nasya sedikit mendorong tubuh Rafka agar menjauh dari nya.
Nasya pun beranjak duduk dan bersandar di handboard kasur,ia pun mengusap perut buncit nya yang terasa keram.lalu Nasya pun mengalihkan pandanganya pada seseorang di samping nya yang masih terpejam.
Tangan Nasya menelisik wajah tamvan Rafka,jari telunjuk nya terus menguap usap wajah tamvan itu dari mulai dahi turun ke hidung hingga turun ke dagu.
"Ganteng banget Daddy kamu"ucap Nasya mengajak bicara bayi di kandungan nya.
Dugh
Nasya merasakan ada yang menendang dari dalam perut,ia sedikit meringis karena tendangan yang cukup kuat itu.
"Kamu setuju kalo Daddy kamu ganteng?"tanya nya menatap perut nya itu.
Dugh
Bayi di dalam kandungan Nasya seolah mengerti apa yang Nasya ucapkan,bayi itu seolah setuju dengan pendapat Nasya kalau Rafka benar benar tampan.
"Kita masak buat Daddy kamu yuk"ajak nya pada bayi nya,Lalu Nasya beranjak dari duduk nya dan menyelimuti tubuh Rafka dengan selimut,Rafka sedikit terusik karena pergerakan dari Nasya,ia mencari tempat ternyaman menyembunyikan wajah nya di bantal,sangat lucu seperti kucing yang tengah mencari puting susu ibu nya pikir Nasya.
Nasya pun pergi meninggalkan kamar ia pergi menuju Dapur.
Satu jam kemudian....
Setelah selesai masak Nasya pun pergi ke kamar nya untuk membangunkan suami tercintanya itu.
Nasya pun duduk di sisi Ranjang,Tangan Nasya terulur mengusap rambut Rafka.
(Gambaran posisi tidur Rafka saat ini)
"Yang bangun"ujar Nasya menggoyahkan tubuh tegap Rafka.
Tidak ada pergerakan sama sekali dari Rafka hal itu membuat Nasya mengendus kesal,ia pun beranjak dan membuka gorden kamar nya yang tadi belum sempat ia buka.
Cahaya matahari menembus jendela kamar dan langsung menyorot tepat pada wajah Tampan Rafka,Rafka sedikit terusik karena merasa silau.
Nasya pun kembali duduk di posisi yang tadi.Nasya menutup lubang hidung Rafka sehingga membuat Rafka sedikit terganggu.
"Eughhhh"lenguh Rafka lalu membalikan tubuh nya membelakangi Nasya.Rafka mencari posisi ternyaman dalam tidur nya ia menaikan selimut sehingga menutupi seluruh tubuhnya.
"Ishh malah di tutupin"kesal Nasya lalu menarik selimut itu hingga tubuh Rafka tidak tertutupi selimut.
"Siniin selimutnya"pinta Rafka manja namun suara nya tidak cocok sekali dengan tingkah nya ini.
"Bangun cepet!"gertak Nasya lalu ia pun melemparkan selimut tebal itu ke arah sofa yang berada tak jauh dari nya.
"5 menit lagi"balas nya dengan mata yang terpejam.
Rafka terlihat acuh dan tidak peduli selimut nya sudah di ambil oleh Nasya,dan Rafka masih saja setia terlelap.
Semalaman Rafka tidur tanpa menggunakan atasan,ia hanya mengunakan celana selutut saja.
"Gak bangun gak ada jatah"ancam Nasya membuat mata Rafka terbuka sepenuhnya.
*Jatah apa hayo??
Rafka pun langsung beranjak duduk menghadap Nasya.
"Udah bangun"seru Rafka
"Giliran jatah aja langsung bangun"cibir Nasya dan Rafka hanya menyengir menanggapi ucapan Nasya.
"Mau Jatah sekarang"pinta Rafka memohon.
Nasya langsung menggeleng mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Rafka.
"No!masih pagi"cerca Nasya.
"Emm kalo gitu nen aja"pinta nya lagi dan Nasya menggeleng.
"Gak ada"balas nya lalu berjalan meninggalkan Rafka
"Kalo mau makan turun ke bawah kalo gak mau gak usah turun"ucap Nasya
Rafka langsung berlari menyusul Nasya ia pun duduk di lantai dan memegang erat sebelah kaki Nasya.
"Nen"rengek nya seperti anak kecil.
"Ihh lepas"Nasya berusaha melepaskan kaki nya dari pegangan Rafka.
Rafka menggeleng ribut.
"Sekarang nen nya ada air nya mau nen"rengek nya,ucapan Rafka memang benar Nasya saat ini sudah bisa mengeluarkan ASI meskipun bayi nya belum lahir itu bisa terjadi pada ibu hamil di tambah Rafka awal nya sering menyusu pada nya sehingga membuat air nya keluar.
"Makan dulu"ketus Nasya
"Gak mau!"balas Rafka kekeh.
"Yaudah gak maksa"ucap Nasya berhasil melepaskan kaki nya dari Rafka karena Rafka tengah lengah.Nasya pun keluar dari kamar itu.
"Jahat"cicit Rafka.
*Rafka lagi mode jinak,kalau Rafka mode bringas hanya Nasya yang bisa liat.
"Makan dulu baru Mumu"ujar Nasya dari luar kamar,Rafka pun langsung beranjak dan mengejar Nasya
•••
Hii up lagi nih.
Gimana part kali ini seru gak?
Guys bantu promosiin cerita ini ya,kalian boleh klo mau promosi in cerita ini di ttk atau Ig kalian,klo mau jangan lupa tag akun author yah (@Eyaaaaulllll)
Yang mau lanjut jangan lupa komen Oky 👌🏻.
See you nex chapter.
Babayyyy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabatku Teman Hidupku (END)
Fiksi Remaja[Follow sebelum membaca!!] [Belum Revisi,jika ada kata atau bahasa yang tidak jelas mohon di maklumi!!] Masa kecil yang indah,yang dihiasi dengan canda dan tawa,dua orang anak kecil berumur 7 tahun Rafka dan Nasya kerap di sapa Afka dan Asya. Mereka...