47 : Kepergian Rafka

4.7K 138 4
                                    

Keesokan hari pun tiba di pagi hari di kediaman Nasya,tengah terjadi sedikit keributan gara gara Risa dan Karin saling adu mulut karena mereka tengah membicarakan Tentang anak yang berada di kandungan Nasya.

"Cowok!"

"Cewek lah!"

"Gue bilang cowok yah cowok pasti lebih lucu dan bakal tampan kayak bapak nya"ucap Risa

"Cewek lah biar lucu"sambung Karin.

"Udah deh stop kalian malah ribut,mau cewek atau cowok yang penting bayi nya lahir dengan sehat"Ucap Dinda sebagai penengah di antara mereka.

Nasya masih berada di kamar nya semalam Nasya sempat demam tinggi karena terus kepikiran pada Rafka yang tak kunjung pulang.

"Kita liat dulu Nasya"ujar Risa diangguki keduanya,mereka pun beranjak dari duduk nya menuju ke kamar Nasya.

Setelah sampai di kamar Nasya terlihat Nasya masih terbaring di kasur dengan selimut yang menutupi stengah tubuh nya.

Risa dan Dinda duduk di sisi Ranjang kecuali Karin dia duduk di sofa.

"Afka....Afka"gumam Nasya di dalam tidur nya,lalu Risa pun menempeljan telapak tangan nya di dahi Nasya.dan ternyata suhu tubuh nya masih sama.

"Rafka kemana sih?gak tega gue liat Nasya kayak gini"ucap Dinda

"Kalo dari awal gue tau Rafka ada di mana udah gue susulin dia"gumam Risa lalu

Ceklek

Tiba tiba ada seseorang masuk ke dalam kamar.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Eh Tante"ucap Risa lalu menghampiri wanita paruh baya itu dan menyalimi nya begitu juga Dinda dan Karin.

"Tante udah ketok ketok pintu nya tapi gak ada yang buka,jadi Tante masuk aja"ucap Siska

"Gak kedengeran Tan"ucap Dinda

"Oh iya keadaan Asya sekarang gimana?"tanya nya

"Asya masih demam belum turun turun dari kemaren"balas Risa lalu Siska pun berjalan ke arah kasur dan duduk di sisi nya.

Ia pun mengusap kepala Nasya dengan penuh kasih sayang.

"Asya maafin mommy yah sayang"gumam nya sedang kan Risa Dinda dan Karin mereka tengah duduk di sofa menyaksikan semua itu.

"Eughhh"lenguh Nasya karena merasa ada elusan di kepalanya.

"Mommy"lirih nya lalu beranjak dan memeluk mommy nya itu.

"Hiks mommy Afka kemana mommy"tangis nya di pelukan Siska

"Syuttttt udah jangan nangis terus"ucap nya menenangkan Nasya.

"Ini semua sal-salah Asya mommy,hiks harus nya Asya gak ngomong kayak gitu sa-sama Afka hiks"tangis nya sangat pilu.

Ketiga sahabat Nasya ikut menangis melihat semua itu.

"Ini bukan salah kamu ini salah mommy harus nya mommy kasih tau kamu dari awal tentang semuanya"ucap Siska membuat Nasya melepaskan pelukan nya dan menatap wajah Siska.

"Ma-makdud mommy apa?"tanya nya sesenggukan.

"Ini dari Rafka"ucap nya menyodorkan selembar kertas yang di lipat pada Nasya.

Lalu Nasya pun membuka kertas itu dan mulai membaca nya.

To My Wife

Hai istri ku,kalo surat ini udah nyampe di tangan kamu berarti aku udah pergi.

Sahabatku Teman Hidupku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang