Ada unsur yang mungkin kalian gak suka.
Yang gak suka skip
•••
"Bagus makan yang pedes gitu,mau sakit perut?"ucap seseorang yang baru saja datang dari arah pintu.
Nasya mendengar suara yang sangat ia kenali,suara yang sangat ia rindukan selama ini,Nasya pun melihat ke arah di mana orang itu berada.
Bola mata Nasya seketika membola melihat seseorang yang berada di ambang pintu.
Trang
Nasya melempar sendok yang berada di tangan nya ke sembarang arah hingga membuat suara yang cukup keras.seblak yang berada di sendok itu tumpah karena Nasya melempar nya.
Nasya pun berlari ke arah orang yang selama ini ia rindukan,lalu ia pun memeluk tubuh tegap itu sangat erat.
Orang itu pun membalas pelukan Nasya tak kalah erat.
"Nakal yah ngapain tadi lari lari hm?"tanya nya
"Kangen"lirih Nasya di dalam pelukan itu.
"Inget jangan di ulangin lagi lari lari kayak gitu"tegur nya lalu Nasya pun mengangguk.
Beberapa menit kemudian Nasya masih enggan melepaskan pelukan nya pada Rafka,Mereka berdua masih berdiri di ambang pintu.
"Udah dong lepas dulu malu tau di liatin"ujar nya
Nasya pun melepaskan pelukan nya lalu merentangkan kedua tangan nya"Gendong"rengek Nasya.
"Dih manja"cibir Rafka.
"Baby yang mau di gendong"balas nya dengan bibir yang di lengkungkan ke bawah.
"Bilang aja kamu mau di gendong sama aku"ucap Rafka
"Ihh tau ah ngambek"ucap bumil itu lalu melipat kedua tangan nya sebatas dada.
"Ngambek kok bilang bilang"cibir Rafka membuat mata Nasya mendelik ke arah nya.
"Afka nak sini deh pasti kamu capek kan?"ujar Indri pada menantu kesayangannya itu.
"Iyah Asya Afka nya suruh duduk dulu kasian baru Dateng"lanjut Rizky.
"Yaudah ayo duduk"ucap Nasya dengan tangan yang di rentangkan seperti tadi.
Grep
Rafka pun mengangkat tubuh Nasya dan menggendongnya ala kangguru lalu berjalan menuju ke arah sofa.
"Ehem Hem keselek gue liat nya"ucapnya
Plak
"Bilang aja iri lu Bambang"ucap Randi sambil menggeplak paha Dimas.
"Gak usah nge geplak juga kali"kesal Dimas sambil mengusap paha nya yang sedikit memanas.
Rafka pun duduk di sofa yang kosong di samping Davin,dengan Nasya yang berada di gendongan nya.
"Sya kasian Rafka nya masih capek udah kamu gelantungin kayak gitu"ucap Davin
"Biarin"balas nya lalu menyembunyikan wajah nya di cekuk leher Rafka hingga membuat hembusan nafas Nasya menusuk langsung pada kulit leher Rafka.
Nasya merasakan ada sesuatu yang mengganjal yang ia duduki.
"Afka ada apa kok kayak ada yang nonjol di celana kamu"bego Nasya
*Kalian tau itu apa?
"Haha tegang noh burung lu"ucap Rasya, semua orang di ruangan itu tertawa kecuali Nasya,Nasya masih bingung dengan keadaan ia belum bisa mencerna pembicaraan yang mereka maksud.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabatku Teman Hidupku (END)
Teen Fiction[Follow sebelum membaca!!] [Belum Revisi,jika ada kata atau bahasa yang tidak jelas mohon di maklumi!!] Masa kecil yang indah,yang dihiasi dengan canda dan tawa,dua orang anak kecil berumur 7 tahun Rafka dan Nasya kerap di sapa Afka dan Asya. Mereka...