8 : Flashback!!!

13.6K 315 0
                                    

Hiii ketemu lagi sama 'q
Jangan lupa vote and komen



Happy Reading.

•••

Chapter 8 : Flashback!!!

•••

Flashbackon

Di sebuah rumah mewah di kota jakarta ada seorang bocah laki-laki yang sedang menangis,di dalam rumah tersebut bocah laki-laki itu sedang mengurung diri nya sendiri dikamar nya,ia menangis sesenggukan sambil memeluk lutut nya sendiri.

Ia terus menangis sendu dengan duduk di lantai di pinggir kasur,ia juga terus memanggil nama seseorang.

"Asya jahat hiks hiks tinggalin Afka"ucapnya lirih sesenggukan

Bocah itu terus menangis sambil menenggelamkan kepala nya di lipatan tangan nga.

Lalu bocah laki laki itu berdiri sambil berpegangan ke kasur karena tubuh nya sangat lemas,ia sudah mengurung dirinya sendiri di kamar selama 12 jam dan hampir seharian ini ia tidak makan dan minum.

Bocah itu mengunci pintu nya dari dalam
Setiap ada Mommy dan Daddy nya kesana menggedor-gedor pintu ia selalu menyuruh nya untuk pergi.

Rafka pun menoleh ke arah pas bunga yang berada di dekat jendela.

Ia berjalan sempoyongan ke arah pas bunga tersebut lalu.

Pranggg

Ia melempar pas bunga tersebut ke lantai hingga pas bunga nya pecah.

"RAFKA BENCI,BENCI BANGET SAMA NASYA,KAMU JAHAT NASYA UDAH TINGGALIN RAFKA, Hiks hiks"teriak nya menggema dengan tangisan yang selalu menyertai nya,teriakan nya menggema di penjuru kamar,hingga membuat Mommy dan Daddy nya panik dan menggedor-gedor pintu.

Tok tok tok tok

"Sayang anak Mommy buka nak pintu nya"bujuk Siska

"Rafka ini Daddy buka pintu nya"ucap Mario di balik pintu

Brukk brukk brukk

Mario berusaha mendobrak pintu nya dari luar

"KALIAN PERGI!"Teriak Rafka lalu ia pun mengambil serpihan pas bunga tersebut.

"NASYA KAMU JAHAT,KAMU PENGHIANAT,RAFKA BENCI SAMA KAMU!!"Teriak nya lagi lalu menggoreskan serpihan pas itu ke telapak tangan nya,dan membuat darah bercucuran keluar.

"AAAAAAAAA SAKIT"Rafka o'on padahal ia sendiri yang menggoreskan nya ke tangan nya,dan ia sendiri juga yang berteriak kesakitan.

Tubuh Rafka pun merosot ke bawah ia pun duduk sambil melihat tangan nya yang terus mengeluarkan darah.

Rafka tak bisa menahan rasa sakit nya dan akhirnya ia tergeletak pingsan tak sadarkan diri.

Mario dan Siska pun semakin di buat kaget mendengar teriakan anak bungsu nya itu,mereka masih berusaha mendobrak pintu nya dan

Sahabatku Teman Hidupku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang