"ASYA!!"teriak nya dengan keringat yang bercucuran dari dahi nya
"Awsshhh sakitttt lepas mommy"setelah berteriak Rafka langsung meringis kesakitan karena jeweran di telinga nya.
"Istri lahiran malah pingsan bukan nya di temenin"ucap Siska jengkel dan semakin mengeraskan jeweran itu.kini pagi sudah tiba dan Rafka pingsan dari jam 01.15 saat Nasya hendak melahirkan.
"ASYA!!"teriak nya lagi
"Kenapa teriak hah?"
"Hiks Asya pergi mommy"tiba tiba saja Rafka menangis,dan Siska semakin memperkuat jeweran itu.
"Pergi kemana?"tanya nya kesal lalu melepaskan jeweran itu
Telinga sebelah kiri Rafka memerah akibat jeweran tadi.
"Hiks,dia pergi mommy,dia pergi"tangis nya tanpa tau malu,untung saja koridor rumah sakit yang saat ini ia dan mommy nya tempati kini sepi,dan hanya ada beberapa suster yang melewat mereka menatap Rafka dengan tatapan heran.
"Pergi?"Siska heran lalu ia pun duduk di kursi sebelah Rafka
"Dia pergi ninggalin aku sama baby R"tangis nya.
"Kamu mimpi?"
"Hiks ak-"Rafka menghentikan ucapan nya ia memikirkan apa yang tadi terjadi pada dirinya
"Tuhkan mimpi orang Asya ada di dal-"
Ucapan Siska terhenti karena Rafka langsung beranjak pergi memasuki ruangan yang ada di sana.
Siska masih menunggu di sana,di dalam hati ia menghitung mundur 3...2...1
Brak
Bugh
Bugh
Bugh
Pintu terbuka dan menampilkan Rafka yang di pukuli oleh seorang pria
"Brengsek kamu,istri saya mau lahiran kenapa kamu masuk"ucap Pria itu sambil memberi Bogeman pada Rafka lalu ia pun pergi dari sana meninggalkan Rafka yang terkapar di lantai
"Asya!!"teriak Rafka seperti orang gila
"Makanya orang tua lagi ngomong itu dengerin dulu sampe beres bukan nya main nerobos masuk ke ruangan orang lain"cerocos Siska kesal,lalu ia pun menarik tangan Rafka agar kembali berdiri
Terlihat beberapa luka lebam di wajah Rafka,di area pelipis memar dan sudut bibir yang sedikit robek.
"Dia suami baru Asya?"tanya nya dengan bibir yang melengkung ke bawah
"Iya dia suami baru Asya"kesal Siska
"Huaaaaaa Mommy"tangis nya lalu memeluk tubuh mommy nya
"Kamu itu emang bodoh apa gimana sih"kesal nya melepas pelukan itu memegang kedua bahu Rafka.
Rafka kini menangis,Siska pun menghela nafas lalu menarik tangan Rafka agar mengikuti dirinya.
"Jangan nangis malu maluin"bisik Siska pada anaknya itu.lalu Rafka pun memberhentikan tangisan nya dan kini tersisa hanya sesenggukan nya.
Kini mereka sampai di depan sebuah pintu,lalu Siska pun mengajak Rafka untuk masuk ke dalam nya.
Mata Rafka seketika berbinar melihat orang yang dia cari ada di depan mata nya,ia pun berlari mendekat ke arah ranjang tempat orang yang ia cari berada.
"Di-dia siapa?"tanya Rafka dengan wajah bingung nya menatap seseorang yang berada di pangkuan Nasya.
"Baby kita"balas Nasya tanpa menoleh ke arah Rafka karena sibuk menyusui bayi nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabatku Teman Hidupku (END)
Teen Fiction[Follow sebelum membaca!!] [Belum Revisi,jika ada kata atau bahasa yang tidak jelas mohon di maklumi!!] Masa kecil yang indah,yang dihiasi dengan canda dan tawa,dua orang anak kecil berumur 7 tahun Rafka dan Nasya kerap di sapa Afka dan Asya. Mereka...