16. Jika Van berbisik pada Alura

517 89 2
                                    

Bola voli biru bergaris kuning itu menggelinding ke lapangan bersamaan dengan Alura terjatuh dengan posisi duduk. Sontak Grace yang berdiri di sampingnya terkejut, berlari mendekat sebelum tertawa keras sambil memegangi perutnya.

"Kocak banget, anjir!" Tawa Grace sambil berlutut dengan sebelah tangan menyentuh bahu Alura dan satu tangan lagi menahan perutnya yang sakit.

"Lo gapapa? Hahaha." Tanya Grace membuat wajah Alura memerah, dia membalikan badan menghadap Grace untuk memunggungi semua orang yang melihatnya.

Sumpah! Lebih kerasa malunya!

Sakitnya mah gak seberapa.

Alura memukul lengan Grace, "Jangan ketawa, malu anjir."

Melihat Grace yang semakin tertawa ngakak membuat Alura sadar bahawa Grace ini memang the real sahabatnya yang asli.

"Habis lo kocak banget." Tawa Grace belum reda.

"Ish, untung lagi gak pake kacamata." Ujar Alura mengalihkan topik agar mengurangi rasa malunya.

Punggungnya bahkan terasa lebih panas dari wajahnya.

"LUR! LO GAPAPA?" Teriak Jonash yang sontak berdiri dan melompat dari kerumunan sebelum berlari menuju Alura yang menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Teriakan Jonash malah membuatnya menjadi pusat perhatian dan semakin malu!

Alura menutup keningnya dengan sebelah tangan seperti posisi hormat sebelum melotot dan menyimpan telunjuk di depan bibir, menperingati Jonash yang tengah berjongkok di samping Grace agar tidak berisik.

Sontak tawa Grace jadi berhenti tatkala lengannya tidak sengaja bersentuhan samar saking dekatnya mereka.

WOY ANJIR! HATI GRACE GAK KUAT KALAU TIBA-TIBA ADA COGAN MENDEKAT!

Sama seperti Alura yang jomblo dari lahir, tapi bedanya Grace itu tidak seperti Alura yang tidak mudah baper.

Dia itu malah baperan!

Sentuhan tidak sengaja dikit aja langsung mleyot tidak karuan.

Apalagi ini dengan sesosok cogan yang selama ini hanya bisa dia pandang dari jauh dan dari layar ponsel, kini sedekat ini.

Gimana Grace gak jantungan coba?!

Berbeda dengan Grace yang masih mleyot, Jonash jadi menatap Alura khawatir.

"Woy, Lur! Lo gapapa? Anjir tadi beneran keras banget lemparannya!" Ujar Jonash.

Alura menggeleng pelan, merasa tidak sanggup berkata-kata.

Fiks, sih! Alura udah gak punya muka lagi sekarang! Malu banget ih!

Belum lagi si pelempar datang dan terus-terusan minta maaf membuat Alura mengangguk mengiyakan.

Masalahnya dia sudah tidak punya muka untuk berdiri dan main lagi.

Apalagi jika ada Jonash disini berarti ada Van juga.

Entahlah! Alura malu sekali!

Alura jadi dikepung oleh Grace, Jonash dan Ian yang tiba-tiba sudah bertopang tangan ke lutut dengan tubuh condong pada dirinya.

"Apa gue pura-pura pingsan aja kali, ya?" Tanya Alura membuat Grace sontak kembali tertawa bahkan tanpa suara saking ngakaknya.

Jonash yang tadinya khawatir sontak menghembuskan napas lega sebelum ikut tertawa ketika Ian menyemburkan tawa tanpa di tahan.

Alura jadi berdecak ketika melihat respon ketiganya, sekarang dia itu sangat ingin melarikan diri dari lapangan ini.

"Yaudah, lo pingsan aja. Gue yang bakal ngangkut lo." Tawar Ian membuat Alura ingin mengangguk namun dia mengerjap sebelum tersadar sesuatu.

Jika Kamu Mati BesokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang