30. (Jika) Alura mengejar cinta Van

479 93 36
                                    

Langkah pertama menaklukan hati Van, menurut Jonash.

Buat Van selalu teringat-ingat wajah Alura. Jatuh cinta itu matanya ingin mencari keberadaan doi tiap di keramaian, telinga jadi lebih sensitif kalau denger namanya disebut, bahkan denger suara doi aja bakalan langsung noleh. Pikirannya terdistrak sama doi.

"Biar Van jadi gitu sama lo, langkah pertama adalah lo harus bisa mendistrak pikiran Van!" Tukas Jonash sebelum kembali meneguk jusnya yang masih tersisa.

Alura termenung dengan kening mengernyit samar, "Gimana caranya ngedistrak pikiran Van?"

"Harus sering ketemu, lah! Kalau bisa ketemu secara gak sengaja gitu biar takdir banget. Tapi susah cuk, yang efortless nunggu tuhan berkehendak begitu, yang ada gak ketemu-ketemu nanti. Mending sepik aja, pura-pura gak sengaja padahal aslinya nyari tahu dia bakalan lewat mana. Itu yang paling efektif sih, lu lihat aja si Zana. Pro tuh dia deketin Van. Taktiknya emang gitu." Ujar Jonash membuat Alura beroh kecil.

Alura jadi tersadar sesuatu ketika nama Zana disebut. Dia teringat mengiyakan permintaan Zana agar menjauhi Van.

Alura tanpa sadar jadi berdecak, dia sudah tidak bisa menepati permintaan Zana secara sekarang dia lagi proses mau menggocek Van.

Ck, nantilah Alura akan bicara dengan Zana.

Melihat Alura yang diam, Jonash jadi menggaruk belakang rambutnya, mungkin sarannya terlalu susah buat pemula macam Alura?

"Nanti gue deh, yang ngasih tahu Van bakalan jalan lewat mana." Usul Jonash membuat Alura sontak tersenyum berbinar.

"Makasih, loh."

"Setelah gue kasih tahu, nanti lo harus  lewat depan dia secara alami. Langkah pertama, pertemuan tidak disengaja. Ini harus sering, sering banget biar Van secara gak sadar lihat lo terus dan kepikiran." Tukas Jonash.

Alura jadi meragu, "Van bilang dia muak ketemu gue lagi. Apa mungkin Van gak enek ketemu terus meskipun gak disengaja? Di sengaja sih, tapi kan Van taunya gak disengaja."

"Kayaknya bukan muak dalam artian yang benci terus negatif, deh." Ujar Jonash jadi termenung.

Jonash jadi ingat saat insiden penculikan dirinya, saat itu Jonash dapat merasakan puncak kepalanya di sentuh Van dan dia bangun, menatap Van meskipun pandangannya buram. Namun Jonash dapat melihat Alura yang didekap Van.

Memang sih, situasinya sedang genting dan berbahaya.

Tapi tetap saja, jika dikatakan muak, tidak sampai sebenci itu.

"Udah, tenang aja. Lagipula kalau sering ketemu secara gak sengaja meskipun kita sengaja, cuman lewat aja gak akan sampai muak. Kan elonya juga gak macem-macem, hanya sekedar nyapa, udah." Ujar Jonash menenangkan.

"Cobain dulu aja. Kalau ini berhasil, Van bakalan jadi teringat-ingat terus sama lo. Nah, setelah itu kita pergi ke langkah selanjutnya, yaitu jaga jarak. nanti Van akan bertanya-tanya, kemana hilangnya Alura dan kepikiran. Tarik ulur gitu." Ujar Jonash membuat Alura menggeleng terkesan.

Pro banget jir.

"Pasti lancar, lah! Dan inget! Pose tercantik elo pas lagi noleh ke belakang, terus kepalanya agak nunduk gitu. Cantik banget dah, asli kayak bidadari." Ujar Jonash membuat Alura mengangguk-angguk kecil.

"Oke? Udah paham kan? Let's go!"

Saatnya menjalankan misi pertama.

Pengejaran cinta Van oleh Alura dimulai.

Namun nyatanya, kenyataan tidak selancar dengan kiat-kiat yang keluar dari mulut Jonash.

Pertama, Alura harus maraton ke gedung IPS dan hanya dapat melihat punggung Van saja, dia telat karena letak gedung kelasnya dan gedung IPS lumayan jauh.

Jika Kamu Mati BesokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang