Napasnya memburu dengan keringat mengalir melewati pelipis. Kakinya dibawa berlari melewati lapangan depan setelah Alura melewati gerbang tepat sedetik sebelum gerbang di tutup sempurna.
Pagi ini dia kesiangan, berniat nebeng motor Dani agar cepat malah mogok di tengah jalan. Alura sempat mendapat telpon dari Grace yang mengabari semua anak kelas sudah pergi ke gedung Lab kimia untuk pelajaran pertama sedangkan Grace menunggunnya di depan kelas.
Alura berlari sekencang yang dia bisa melewati koridor awal, tidak menoleh ke samping dan tetap fokus menatap depan sebelum larinya terhenti saat namanya dipanggil.
Alura jadi menoleh dengan napas memburu sebelum menoleh dan menyipitkan netra ketika dia hanya melihat bayangan buram seseorang yang melambai padanya.
"Ini gue Jonash." Ujar Jonash ketika sudah dekat, menyadari Alura tidak memakai kacamata.
Alura jadi menarik senyum setelah wajah Jonash terlihat jelas dengan Van yang ada di sebelahnya. Berbeda dengan Alura yang panik karena telat, anggota inti Cruz malah santai dan leha-leha dalam berjalan meskipun bel masuk sudah berbunyi.
"Oh iya!" Ujar Alura jadi teringat sesuatu sebelum mengeluarkan dua tumblr dari tasnya.
Alura menyerahkan tumblr hitam pada Van dengan paksa membuat empunya menaikan sebelah alis.
"Kemarin lo hujan-hujanan, kan? Itu minuman jahe, biar lo gak sakit." Ujar Alura tersenyum menatap Van yang ingin protes namun tidak sempat karena Alura keburu beralih pada Jonash.
"Nih!" Ujar Alura menyerahkan tumblr merahnya pada Jonash yang langsung di terima.
"Jangan keseringan gak sarapan! Itu energen!" Ujar Alura sebelum melambai dan kembali berlari dengan kecepatan penuh, membelas koridor untuk sampai di gedung MIPA.
"Alura ngetreat temen sebaik ini, apalagi pacar." Sahut Jonash melirik pada Van sebelum membuka tumblr dan langsung meminum isinya.
"Dia emang baik, ya?" Tanya Ditto membuat Jonash mengangguk.
"Gue jadi sadar, kalau udah temenan deket, Alura emang sebaik itu." Ujar Jonash membuat Van mengernyit menatap tumblr hitam di tangannya.
"Tapi gue sama dia gak deket." Sahut Van membuat Jonash sontak menjentikan jari.
"Nah itu! Itu yang harus lo pikirin dengan segenap jiwa raga lo, kenapa dia ngetreat elo sebaik itu padahal gak deket!" Tukas Jonash gemas sendiri.
Van jadi mengernyit dengan wajah mengerut, "Karena gue temen elo yang temen baiknya?"
Sontak Jonash dan teman-temannya yang lain menarik napas gemas.
"Ck, bego ah!"
**
Alura mengemut permen batangan sebelum membuka pintu rooftop. Rambut Alura langsung berterbangan ketika angin menyapanya dengan teriknya cahaya matahari.
Ini adalah waktu istirahat dan Jonash kembali menghubunginya memberitahukan bahwa Van sedang tertidur di rooftop.
Alura akan mengambil kembali tumblrnya dan ini adalah pertama kalinya Alura pergi ke rooftop sekolah meskipun hampir dua tahun sekolah di sini.
Alura mengambil langkah lebar dengan rambut panjangnya yang berterbangan di sapa angin sebelum mendapati sebuah sofa merah usang dengan meja di depannya, terletak di sudut rooftop.
Van rebahan telentang dengan selembar kardus menutup wajahnya agar tidak tersorot cahaya matahari.
Alura mengambil tempat duduk di kursi sebelah sofa sebelum mengetuk meja beberapa kali, mencoba membangunkan Van.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jika Kamu Mati Besok
Genç KurguBagaimana jika kalian harus meminum jus katak? Atau mendengar suara tangisan semut semalaman? Atau keliling dunia untuk mencari permen rasa kebahagiaan dan kesedihan? Terdengar mustahil bukan? Namun semustahil apapun, Van dan Alura akan melakukannya...