7.

11.7K 1.1K 17
                                    



♧ gue baru sadar. Nama mamaknya si Avey sama kaya mamaknya Zuya 😑





..

Leon duduk memangku Zuya. Meski merasa tak nyaman. Dia tak memiliki suara untuk sekedar menolak Leon.

Willona pun berada di sampingnya.

"Ade gimana sekolahnya?"

Zuya dengan kunyahan penuh di mulutnya berfikir. Jawaban apa yang akan Ia beri.

Wilona itu, juga memegang garpu. Dengan potongan buah pir dalam pirinh di depannya.

Mereka berada di ruang tv.

"Ngga gimana-gimana."

Dia menerima lagi suapan Wilona. Leon melingkarkan kedua tangannya di perut Zuya.

"Ngga ada yang isengin Cuya kan?" Kini giliran Wilona bertanya.

Zuya mengernyit. Dia menggeleng. Dahinya mengernyit menimbulkan pertanyaan dari Wilona.

"Kenapa?"

Zuya membuka mulutnya. Dengan tadahan tangan dari Wilona, Zuya melepehkan buahnya.

"Kenapa sih? Ngga enak? Apa udah basi?"

Zuya menggeleng. "Rasa bawang." Jawabnya, sembari menutup mulut.

Leon dan Wilona terdiam sesaat, sebelum tertawa terbahak-bahak atas jawabannya.

Sedangkan Zuya sendiri tak paham. Alasan mengapa mereka tertawa. Padahal, tidak ada hal lucu darinya.

"Mungkin mba-nya ngga cuci bersih pisaunya kali."

Zuya mencebik. Padahal rasa buah pir, Dia sangat menyukainya. Tapi kenapa harus rasa bawang?

..

Paginya bersemangat. Meski sempat mengeluh kenapa pagi cepat sekali datang. Tetap saj!, ketika seragamnya di siapkan. Dia segera bersemangat.

"Ade."

Ketukan pintu selaras dengannya yang hendak keluar kamar. Dia membuka pintu dan mendapati sang Mama berdiri di sana.

"Mama nih, mau pergi sama Andy. Ade berangkat sama Papa aja atau Kak Leon?"

"Mau ke mana Mama?"

Dengan dandanan-nya yang cantik di pagi sekali ini, Zuya yakin bahwa Rosa akan menghadiri acara atau semacamnya.

"Itu lho, Kamu lupa masa."

Rosa mengambil beberapa lembar uang dari tasnya, sekaligus dompet Zuya yang Ia simpan.

"Ke party weddingnya Om."

Zuya mengernyit. "Ini masih pagi banget tapi, Ma."

Rosa merapikan rambut Zuya. Dan mencium keningnya. "Iya, kan ke bandara, langsung terbang."

"Dah ya, Bye sayang. Tadi Mama udah sarapan. Di bawah udah pada nungguin ya!"

Rosa berjalan cepat meninggalkannya. Zuya mencebikkan bibirnya. Di hari ketiga-nya sekolah.

Azura (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang