Lupa ih kemarin ngga up. Maap ya.
..
Bagaimana mengatakannya?
Perasaannya tak nyaman. Kekasih manisnya tak kunjung menjawab pesan yang sudah sehari terlewat.
Fred bahkan datang ke kamarnya untuk sekedar berisik menanyakan apakah hanya dia yang di abaikan?
Bagaimana mengatakannya? Sulit untuk menenangkan perasaanya sekarang.
"Udah coba kabarin Mamanya Zuya?" Tanya Fred.
Sedangkan George hanya menunduk lesu. Bukti bahwa segala upaya telah Ia lakukan.
Suasana sunyi hingga gesekan lantai dan kursi kayu beradu. Fred duduk di lengan kursi.
"Minta tolong bokap Lu."
George mengeryit. Matanya menajam. Namun seolah dalam pandangannya terpantul segala harapan.
"Lu tau tensi gue sapa bokap gimana, Fredrick." Ujarnya menekan.
Fred memandang George lamat. "Gue yakin lu bisa."
Suasana makin tegang. Fred bangkit dan berdiri dengan tangan yang menggantung ke bawah dengan ponsel yang layar gelap."
"Demi Zuya Ge."
..
Tidak ingin bertemu siapapun. Dia benar-benar tak ingin bertemu dengan siapapun.
Terduduk di ujung kamar. Azura memandang sudut kamar dengan pandangan kosong.
Seberapa tidak berharganya Dia hingga harus di lemparkan kesana kemari. Bagaimana caranya untuk menyadarkan diri bahwa Dia memang tak sepatutnya di tempatkan di Dunia.
Ini menyebalkan. Membuatnya malu dan frustasi.
Kepada siapa Dia harus mengeluh. Percaya pada Tuhan saja tidak. Lantas pantaskan dia tetap bernafas dengan kesombongan tiada batas?
"Sayang?"
Figurenya sebagai lelaki jahat tiba-tiba saja menyentak pikiran Azura. Mencoba untuk tetap tenang. Azura berdiri perlahan dan meliarkan pandangannya.
Callian maju dan menyentuh bahu Azura yang tegang. "Kamu kenapa si?"
Bertanya dengan santai seolah tak ada yang terjadi sebelumnya. Itu menyedihkan.
"Turun yuk. Makan." Kata Callian.
Meraih pergelangan tangan Azura. Menariknya perlahan keluar dari kamar, yang hanya menuruti kemana Callian akan membawanya pergi
Membawanya menuruni tangga dengan pelan. Seperti perlakuan sang Raja pada Permaisurinya?
Ketika sampai di meja yang hanya terdiri dari 2 kursi. Callian menarik kursinya pelan. Mempersilahkan Azura untuk duduk.
Azura hanya diam sepanjang waktu yang di berikan Callian untuk makan. Tak bernafsu makan-pun. Dia akan berusaha menelannya.
Lidahnya tergigit saat berusaha mengunyah potongan buncis. Dia memekik kecil. Mencuri perhatian Callian yang juga sama fokusnya pada makanannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azura (End)
عشوائيUntuk menyadari betapa bodoh dirinya. Ia merelakan kehidupan pertamanya dan Kembali hidup di kemudian hari. Tapi anehnya. Dia masih lemah juga. -Tidak di peruntukan bagi yang masih di bawah umur. -Bijak dalam mencari buku yang akan di baca sesuai...