19.

6.8K 734 101
                                    

..


Dengan berakhir di meja makan. Semua Orang berkumpul dengan tenang.

Callian sedari tadi mencuri pandang pada Azura yang hanya diam. Rosa dan Raon mungkin berfikir bahwa Zuya merasa canggung karna ada tamu di dalamnya.

Tapi, untuk Wilona yang terlalu peka untuk Zuya. Perempuan itu merasa Adiknya tengah menyembunyikan mood buruknya.

"Ade? Kekenyangan ya?"

Wilona mengangkat kedua alisnya sembari bertanya. Zuya yang di tanyai terdiam sedikit lama. Dan mengangguk kaku.

"Mau ke kamar?"

Yuli, Neneknya mengernyitkan dahi. Melihat kondisi Zuya yang tak bersemangat, tentu membuatnya sedih.

"Ade, kalo cape ke kamar aja ya? ... apa mau Nini anter?"

Zuya melihatnya. Tatapan khawatir yang membuatnya tersentuh. Dia mengangguk ragu atas pertanyaan Yuli.

Mereka segera pergi. Berjalan dengan pelan menaiki tangga.

"Ade kecapean?"

Zuya menggeleng. Dia terus menatap lantai. Tak mau mendongak karna rasa nyeri yang menyengat dadanya.

Ketika sampai di dalam kamar, Zuya di tuntun untuk duduk di ranjang, di temani Yuli yang menyuruhnya merebahkan tubuh.

"Dada Ade sakit?"

Zuya mengangguk. Menunjuk bagian dadanya yang makin terasa nyeri.

"Sakit Nini."

Zuya mulai mengeluarkan air mata perlahan. Yuli yang melihat gelagat mencurigakan Zuya. Tentu segera bangkit dan mencari Raon.

Jantungnya bermasalah, lagi.

Zuya benci dirinya yang akhir-akhir ini menjadi beban bagi mereka. Zuya benci segala hal tentang Zuya yang membuatnya menjadi terlalu bergantung pada Orang lain.

Zuya ... membenci dirinya. Membenci hatinya yang mudah di taklukan.

Hingga kelopaknya memberat. Zuya jatuh terlelap.

..

Callian duduk di sini. Mengusapi punngung tangan Zuya.

Dia sudah bertekad untuk melepas rasa yang beberapa hari sebelumnya Ia sadari. Dan mencoba melupakannya untuk berhenti menghianati Milona yang setia padanya.

Callian menunduk. Bersyukur keluarga Milona membiarkannya menunggu Zuya di sini.

Fakta bahwa jantung Zuya bermasalah. Cukup membuatnya merasa bersalah.

Lagi pula. Callian yakin. Bahwa Zuya tak pernah menaruh rasa tertarik padanya.

Maka dari itu. Dia berusaha untuk melupakannya. Meski fakta bahwa Dia belum mencintai Milona itu benar.

Callian jngin menjadi Pria yang cukup untuk di bilang lelaki.

Dia ingin berubah menjadi lebih baik dengan melupakan Zuya.

Azura (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang