34.

2.6K 307 47
                                    


..

Rosa menyebar segala koneksi di luaran sana. Kaharusan mereka untuk segera menemukan Anaknya.

Bagaimana bisa mereka yang menyebar dengan berkelompok di setiap sudut sisi tak kunjung menyelesaikan apa tugasnya.

Andai kata tak di benarkan perlakuannya. Rosa akan tetap melakukan apapun demi menemukan buah hatinya.

Menemukan Anaknya.

..

"Kakak Lo gimana An?"

Andy itu cukup sensitif. Di singgung dengan pertanyaan itu tentu saja membuatnya hampir marah.

"Bacot." Lirihnya menjawab pertanyaan rekan kelasnya.

Lula. Teman satu kelasnya yang bertanya menopang dagu. Matanya mengerling berharap mendapat sedikit perhatian dari Andy.

Memiringkan kepala dengan helaian rambut yang turun menjuntai. Dadanya condong ke depan.

"Lagian Dia kan cowo, paling main ke Rumah temennya." Ujarnya tanpa berfikir panjang.

Rahang Andy mengerat. Menyembunyikan amarah di balik wajah datarnya.

"Jalan yuk, nanti." Ajaknya. Masih mempertahankan senyum di bibirnya.

Para teman sekelasnya mencuri pandang kearah mereka. Ketidak tahu maluan Lula membuat mereka heran.

"Siapa tau Kakakmu itu ketemu di mall, jalan-jalan." Kata Lula bsrgurau.

Entah bagaimana caranya Lula terus melontarkan pernyataan-pernyataan ambigu yang membuat Andy muak.

Andy lantas mengambil buku paketnya. Berdiri dengan tatapan rendah pada Lula.

"Listen, who d ya think u are?"

(Denger, lu pikir lu siapa?)

"Do not interact with me. The fact that u're girl. It doesn't mean, I cant kill you."

(Jangan interaksi sama gue. Fakta kalo lo perempuan, ngga berarti gue ngga bisa bunuh lo.)

Lula hanya tertawa. Tidak berfikir bahwa Andy dalam mode seriusnya. Dia hanya berfikir Andy sedang jual mahal padanya.

"Kamu lucu." Ujar Lula.

Mengangkat tangan dan menyentuh punggung tangan Andy sebelum remaja itu menepisnya dan melemparkan buku.

Lula memegangi kepalanya yang terasa hangat dengan cairan basah di dahinya. Terasa hangat, namun dia tak tahu apa.

Dia menunduk melihat tangan dengan cairan itu. Kelopaknya mengerjap kala cairan merah pekatlah yang membasahinya.

Semua Orang masih diam akan kejadian itu. Gugup tak tahu harus mengambil langkah apa.

Apa itu kebijakan kala mereka harus diam saja saat si Anak 'Orang kaya' itu membuat masalah.

Azura (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang