19. Katanya sakit ++

224K 1.7K 243
                                    

Ini area dewasa guyss 😶‍🌫️
Tapi, gue paham lo bakalan tetep nyekrol ke bawah dan baca sampai selesei 🫠
Apalagi ada adegan plus-plusnya, kalau kata lo padamah.. Gassskeeuunn... 🫡

Happy Reading and enjoying 🤙

***

Berharap pada kenyataan yang tidak bisa memberikan pasti rasanya sakit. Terlebih jika kita terus mendorong harapan tadi untuk jatuh pada tempat yang salah, kenapa pada akhirnya manusia sering kali menyakiti dirinya sendiri dengan ekspetasinya tersebut?

Dunia bahkan terang-terangan berbicara bahwa apa yang kamu perlukan, apa yang kamu inginkan dan apa yang butuhkan bukan tertuju pada dirinya seorang. Tembok kalian terlalu tinggi hanya untuk sekedar menggapainya sebentar saja.

Kayra sudah terbangun sejak lima belas menit yang lalu.

Udara hujan yang dingin tidak mampu menembus kehangatan dirinya saat pelukan dari laki-laki disebelahnya masih mengerat di lingkaran perut gadis tersebut.

Pandangan nya jatuh pada Gabriel yang tertidur pulas. Kayra perlu mendongak kan kepalanya guna menatap pahatan yang diyakini sempurna pada rupa milik Gabriel.

Kenapa takdir kini mempertemukan keduanya saat kata 'asing' dulu belum terbiasa untuk menerima kata 'sudah biasa' sekarang?

Kejutan dunia memang indah bukan?

Tapi, fakta tersebut menyadarkan Kayra bahwa masa depannya sekarang tidak begitu indah semenjak Gabriel berhasil mengambil alih kehidupannya.

"Aku yang terlalu baik atau aku yang bodoh ya, bisa bertahan sama seseorang yang kamu aja gak bakalan peduli nantinya aku hidup atau mati," monolog Kayra pada diri nya sendiri.

"Aku yang salah disini kayaknya." lanjut gadis itu. Ia memainkan jarinya di dada Gabriel dengan membentuk pola-pola kotak yang abstrak.

"Mau pulang. Tapi, kak Gabriel gak bakalan ngizinin, kan?" kali ini Kayra menertawakan diri nya sendiri. Ia berbicara seolah Gabriel mendengarkan, padahal laki-laki yang memeluk nya masih tidur membawa mimpi.

"Izinin aku pergi dari jangkauan kak Gabriel nanti ya. Ini semua salah kak, kita salah, hubungan hitam putih kita juga salah, akupun juga salah buat bertemu sama kak Gabriel sebenarnya..." Kayra terdiam.

Ia berusaha menyingkirkan tangan Gabriel yang memeluk nya erat, namun tangan kekarnya seolah tidak bergerak sama sekali dan gerakannya malah membawa Kayra untuk dipeluk lebih dalam lagi pada dada laki-laki itu.

"Kak...?" Kayra mendorong dada Gabriel dengan sedikit paksa. Berharap laki-laki itu tersadar dari tidurnya.

Berhasil.

Gabriel melenguh pelan. "Eungh, Kay..."  dengan suara berat khas orang bangun tidur ia berucap.

Kayra dibuat menghela nafas saat Gabriel semakin memeluk nya erat. Bahkan kepala laki-laki itu merunduk, menyembunyikan wajahnya di belakang kepala Kayra.

"Bangun ya, kak, udah siang." bujuk Kayra agar Gabriel mengerti.

Gabriel menggeleng enggan, "Panas, Kay. Gak mau bangun," ujarnya pelan. Namun, suara laki-laki itu terdengar memberat dengan aksen yang sedikit.... manja.

Matanya Gabriel masih terpejam. Enggan ia buka.

Merasa ada yang aneh, Kayra mencoba untuk melonggarkan pelukan laki-laki itu di perutnya, "Lepasin dulu, kak.."

"Gak mau..." rengeknya lagi kali ini, "Panas, Kay. Gak enak. Dipeluk kaya gini dulu biar enakan," adunya manja. Hidung laki-laki itu ia gesek-gesekkan pada rambut lembut Kayra.

Benefit 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang