Balik lagi gue 😜
Guyss gue saranin jangan nerobos nyekrol kalo lo masih di bawah umur. Jangan koar-koar nyalahin gue yang buat cerita ini nantinya bakalan terlalu vulgar.Hell! Udah liat tanda 21+ kan? Umurnya di liat udah cukup belum. Tapi, itu si kesadaran masing-masing aja. No problem ya guys 😁 dibaca aja jgan smpe ngehujat nantinya sm tokoh yg dibuat, ini cuma fiksi! Ingat fiksi! Gak nyata. Terus apalagi ngehujat author nya, haha lawak banget lo. Dalah....
Happy reading guyss 🤩
Votenya boleh dungs 😘***
Gabriel yang menggendong Kayra ia turunkan saat sudah sampai didalam kamar mandi. Laki-laki itu duduk di atas kloset.
Kayra yang bingung harus apa memilih untuk diam. Ia menunggu Gabriel memerintah nya. Meski ia takut. Namun, perasaan buruk itu seolah hilang dengan sirna saat fikiran nya berucap, 'ngapain kamu takut lagi? Udah main sejauh ini, kenapa masih ragu? Udah liat punya masing-masing juga.'
Gadis itu menepis fikiran kotornya barusan. Dan ia tersentak saat tangan Gabriel menariknya untuk mendekat pada laki-laki itu. Kayra sedikit meringis kala sesuatu dibawah nya terasa amat perih.
"Sakit banget ya?" tanya Gabriel memeluk pinggang ramping Kayra. Ia berhadapan dengan perut rata gadis di depannya sebab Gabriel sedang duduk diatas kloset.
Memberi jawaban, Kayra mengangguk polos. Dan dentuman jantungnya malah berdetak cepat kala Gabriel mengecup perut rata Kayra. Sembari mendusel-duselkan hidung laki-laki itu bak anjing kecil lucu pada induknya sayang. Tangan Gabriel pun mengelus lembut perut Kayra, membuat sensasi merinding merayap langsung di punggungnya.
"Kak, aku sampoin ya rambut kamu?" pertanyaan yang bernada perintah itu ia tanya pada Gabriel. Kan keduanya disini karena ingin memandikan laki-laki itu. Kayra tidak mau juga jika harus melakukan hal-hal aneh. Bau percintaan keduanya saja masih terasa amat lengket di tubuh Kayra dan Gabriel.
Gabriel mengangkat kepalanya menatap Kayra. Sebagai balasan, laki-laki itu hanya berdehem yang artinya mengizinkan. Tak menunda waktu, Kayra menuang sampo yang tersedia ke tangannya, lalu ia usak kan cairan busa wangi itu pada rambut Gabriel.
Sentuhan lembut dari tangan milik Kayra membuat Gabriel tak kuasa untuk menutup mata. Ah, kenapa jadi nyaman begini? Pijatan pelan yang diberikan Kayra pada rambutnya merilekskan tubuh Gabriel. Tangannya masih setia bertengger memeluk pinggang Kayra.
Lanjut menyampo rambut Gabriel, Kayra mengambil busa dan sabun untuk membersihkan tubuh laki-laki itu. "Kak, sekarang sabunan ya," beritahu Kayra. Gabriel mah mengangguk saja.
Saat tubuhnya dibersihkan menggunakan busa sabun, pelukan pada pinggang Kayra terlepas. Gadis itu memprotes sebab tidak bisa bergerak jika Gabriel terus mengukung nya seperti tadi.
Dari diusap nya bahu laki-laki itu, turun ke dada, dan lalu ke perut, pergerakan Kayra berhenti saat ingin membersihkan bagian bawah dari pinggang ke kaki. Apakah gadis itu juga harus membersihkan pusaka milik Gabriel?
Menyadari keterdiaman Kayra, lantas Gabriel berucap, "Kenapa diem?"
Kayra menggeleng. Ia pun lanjut menyabun pinggang Gabriel. Lalu turun ke pahanya dan terakhir membasuh kaki. Pusaka nya Gabriel tidak ia sentuh.
"Yang ini belum," Gabriel menunjuk junior nya di bawah. Ia duduk ngangkang agar bisa memperlihatkan kejantanannya pada Kayra. Gadis itu sedikit berdehem karna malu. Laki-laki sinting! Batin Kayra kesal.
Kayra pun berjongkok di hadapan Gabriel saat tangan laki-laki itu menarik nya agar berhadapan langsung dengan pusaka miliknya. Kayra menatap Gabriel meminta persetujuan, tanpa ragupun laki-laki itu mengangguk memberi izin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benefit 21+
RomanceKonten Dewasa 21+ BOCIL DILARANG MENDEKAT!! DOSA TANGGUNG SENDIRI KALO MASIH MAU NYEKROL SAMPE BAWAH :D Hubungan kita hanya sebatas kontrak--antara tuan dan pelayan pemuas nafsu. Perasaan ini salah jika ingin berlabuh pada tempat yang ku inginkan...