Optimis bisa tamat 😇
Playlist yang aku dengerin
♪ Vierra - Seandainya ♪
Happy reading and enjoying 🤙
****
Laki-laki dengan setelan tidur itu mengerjap pelan, lalu terbangun dari tidur kala telinganya tak sengaja mendengar suara tawa seorang perempuan bersama anak kecil. Dan betapa kaget dirinya kala tubuhnya menapaki tempat yang tidak ia mengerti. Tempat asing yang begitu indah. Pastilah orang-orang akan merasa nyaman berada disini. Gabriel yang baru saja berpijak merasa badannya segar dengan perasaan bahagia tiada tara. Setidaknya itu yang dapat Gabriel lihat dari tempatnya berdiri saat ini.
Hamparan rumput hijau yang luasnya membentang dengan bunga dandelion yang menyebar diberbagai sisi. Dari tempatnya berdiri, Gabriel memusatkan pandangan kedepan, laki-laki itu melihat ada satu pohon besar hijau yang rimbun terletak di tengah-tengah, memberikan aksen strategis dengan satu air terjun yang jatuh deras dibelakang pohon itu. Sungguh perpaduan indah yang sempurna.
Dan kekaguman sesaatnya barusan dipatahkan sejenak oleh suara tawa anak kecil yang berhasil mencuri atensi. Gabriel celingukan mencari suara tawa itu. Tidak ada siapa-siapa disini selain dirinya.
Tapi lagi-lagi suara tawa seorang perempuan bersama anak kecil kembali menyita perhatian Gabriel. Kali ini suara tersebut berdengung sangat jelas masuk ke telinganya. Bersamaan dengan perasaan sesak yang tiba-tiba hadir menghimpit dada. Gabriel kenal suara tawa perempuan yang menyambar telinganya. Perempuan itu... Sosok yang selama ini menghantui terus fikiran dirinya tanpa henti. Kayra.
Laki-laki itu menangis, cepat dia usap air mata yang terjatuh di pipi. Ada harapan yang menyinari langkah Gabriel agar bisa kembali bertemu dengan Kayra. Laki-laki itu jadi bersemangat, gejolak dalam dirinya membara, membakar perasaan rindu yang seharusnya dituntaskan dengan cara bertemu.
Dengan harapan dan semangat yang tinggi. Langkah kakinya berputar. Berlari mengikuti suara tawa yang terus mengudara tanpa henti di sekeliling Gabriel. Dari ujung hamparan rumput hijau sampai ke ujung, menelisik sesuatu di balik bunga-bunga dandelion yang tumbuh sangat subur dan mekarnya membawa kepingan-kepingan putih serupa salju itu terbang bersamaan angin yang berhembus.
Laki-laki itu terengah. Peluh membanjiri pelipis. Lelah karena harapannya mencari tidak membuahkan hasil. Tidak peduli dimana ia berada saat ini, Gabriel berteriak kencang. Berharap suara kerasnya mampu terdengar sampai ke telinga sang gadis yang berusaha ia cari.
"KAYRAA!!" Suaranya menggema kemana-mana. Tempatnya sepi. Tidak ada balasan apapun. Hanya ada suara air terjun yang jatuh begitu deras dibalik pohon rimbun yang besar.
"GUE GABRIEL! LO DIMANA?! PLEASE KELUAR DAN TEMUIN GUE!!" Gabriel enggan menyerah. Dia berteriak lagi keras-keras supaya gadis yang ia cari mendengar teriakannya.
"GUE MAU MINTA MAAF, KAY!! GUE TAHU GUE BEJAT KARENA UDAH NGELUKAIN PEREMPUAN BAIK-BAIK KAYA LO! TOLONG KASIH GUE KESEMPATAN BUAT NEBUS SEMUANYA!!" Rasanya tenggorokan Gabriel mati rasa karena sudah berteriak sekeras yang ia bisa. Laki-laki itu menangis. Perasaan bersalahnya membumbung tinggi. Takut kesalahan fatalnya dimasa lampau tak termaafkan oleh Kayra yang tidak menyahut teriakan kerasnya barusan.
"Hahaha... Bunda! Lihat, bunga yang aku tiup terbang kaya salju yang turun dari langit! Cantik ya?!"
"Iya, sayang cantik."
Suara tawa gadis kecil tadi menganggu Gabriel lagi. Pandangannya cepat menelisik kemanapun mencari sumber suara. Lalu tatapannya terfokus pada pohon besar di depan air terjun. Hanya tempat itu yang belum Gabriel lihat saat pencarian tadi. Seolah ada harapan besar yang menunggu, langkah kakinya segera berlari menuju pohon itu dengan segudang harapan besar yang ia bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benefit 21+
Любовные романыKonten Dewasa 21+ BOCIL DILARANG MENDEKAT!! DOSA TANGGUNG SENDIRI KALO MASIH MAU NYEKROL SAMPE BAWAH :D Hubungan kita hanya sebatas kontrak--antara tuan dan pelayan pemuas nafsu. Perasaan ini salah jika ingin berlabuh pada tempat yang ku inginkan...