Welcomee epribadieeehhh 💋❤️🔥
Thanks masih balik lagi ke cerita gue yaaww 😋
Happy reading and enjoying 🤙
***
Tujuh hari kemudian.
Gabriel merebahkan tubuhnya di kasur telentang mengahadap langit-langit apartemennya. Kesekian kali laki-laki itu menghela nafas berat. Tangannya tertekuk untuk menutupi wajahnya yang terlihat sedikit berantakan.
Lihat sudah hari keberapa ini hingga jalang wanitanya itu belum juga kembali. Membuat Gabriel mau stres saja rasanya.
Seminggu terakhir ini padahal. Gabriel sampai rela tidak membalas chattan nya dengan Helena sebab terlalu sibuk untuk melacak keberadaan gadis sialan itu.
Yah, Gabriel sudah menyuruh orang bawahan nya untuk melacak dimana tempat Kayra berada. Dan seminggu ini pula hasilnya pun nihil, gadis itu seperti hilang ditelan bumi. Bahkan baru dua hari yang lalu orang suruhannya pergi ke kampung Halaman Kayra di Jogja, dan kata seseorang yang mengaku Ibu gadis itu mengatakan bahwa Kayra sudah pergi dari 5 hari yang lalu.
Sialan memangkan?
Gabriel merogoh sakunya dan membuka ruang chatnya dengan Kayra. Ratusan chat spam darinya dan ratusan misscall tidak ada satupun yang Kayra jawab. Ceklis satu.
"Aarghhh! Bangsat!" Gabriel membanting ponselnya. Untung dikasur, tidak ke lantai seperti yang sudah-sudah.
"Lo kemana sih anjeng?!! Kelacak nanti awas aja lo, mati sama gue," guman laki-laki itu marah.
Gabriel bangun dari rebahannya. Jika orang-orang suruhannya tidak bisa mengatasi ini maka hanya ada satu cara yang harus Gabriel lakukan.
Memohon.
Yah, Gabriel tidak ingat sejak kapan terakhir kali ia memohon pada seseorang, karena nyatanya itu tidak pernah dilakukan. Karena disini yang memegang teguh semua kendali dirinya, dan untuk apa ia harus memohon pada seseorang? Menurunkan harkat martabat nya saja.
Tapi, ego nya sekarang bertolak belakang dengan logikanya. Ia harus memohon pada seseorang tersebut untuk melacak keberadaan Kayra.
Bajingan sialan!
Demi gadis itu akhirnya Gabriel bergegas cepat menuju gedung besar dengan plakat Mahe Company. Perusahaan milik keluarganya, dan direktur perusahaan tersebut siapa lagi kalau bukan Gilang--Papanya. Seorang pebisnis dengan relasi yang menyebar luas dimanapun.
Dan Gabriel harus memohon pada laki-laki tua tersebut?
Fuck! Umpatnya dalam hati.
***
Gadis dengan surai panjang hitam tersebut memandang taman rumah sakit dengan pandangan yang sulit di artikan. Tatapannya terlihat sendu. Ia menautkan jemarinya meremas kuat kala ingatan yang membawa gadis itu untuk menetap selama seminggu ini di rumah sakit tiba-tiba saja kembali melintas.
Ia tidak akan menyalahkan takdir Tuhan yang menimpanya. Kayra yakin ada hadiah yang akan di berikan semesta padanya berupa kejutan yang tak terduga. Dan Kayra berharap hadiah itu adalah sebuah kebahagiaan.
Meski harapan kali ini di pupuskan oleh fikiran negatif nya saat dokter tersebut memvonis dirinya dari penyakit yang beberapa waktu lalu Kayra dengar.
"Kalau boleh tahu penyakit apa ya, Dok?" Tanya Kayra seraya menggenggam kedua jarinya kuat.
"Mba Kayra terdiagnosa pembengkakan pada tulang punggung belakang. Atau lebih tepatnya radang tulang sumsum belakang." Jelas Dokter di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benefit 21+
RomanceKonten Dewasa 21+ BOCIL DILARANG MENDEKAT!! DOSA TANGGUNG SENDIRI KALO MASIH MAU NYEKROL SAMPE BAWAH :D Hubungan kita hanya sebatas kontrak--antara tuan dan pelayan pemuas nafsu. Perasaan ini salah jika ingin berlabuh pada tempat yang ku inginkan...