48. Gabriel vs Lowi

26.8K 1.2K 192
                                    

Pusing euyyy .. 🥴

Punya tanggungan buat nulis dua cerita sekaligus dan harus selesai. Menguras sekali otak mungil nan kecil ini. Di tengah malam biasanya aku stress nyari ide, nyusun plot biar seimbang. Meskipun gak sebagus yang kalian fikir. Tapi ketahuilah.. nyusun cerita dengan describe panjang agar fell-nya sampai ke pembaca syuuuliitttt sekali ternyata ☺️

Aku sadar kok, tulisan ku jelek, banyak typonya, dan aku kurang bisa mendeskripsikan perasaan karena aku sendiri aja ngerasa tabu dan abu-abu 😭 tapi semoga kalian masih mau baca ceritaku yaa. Nemenin aku disini, walaupun aku ngaret banget updatenya 🥹

Kalau cerita dewasa ini selesai, aku mau nulis cerita yang ringan-ringan boloo, seringan bulu kapas, hohooo semoga aja. Kalau gak bablas buat cerita yang dark thriller gitu nanti, hehe.. Mau ngerasain terbitin buku tuh kek mana, walaupun masih bayangan harapan ajah 😁

Happy reading and enjoying 🤙

***

Tubuh Gabriel diseret paksa oleh dua orang berbadan besar menuju ruangan bawah tanah, setahu dia. Wajah laki-laki itu terlihat sedikit lebam dibeberapa sisi. Tadi ia sempat berontak minta dilepaskan, tidak ingin mati konyol hanya karena tubuhnya harus jadi santapan singa. Ketidakpatuhannya mendapatkan sinyal untuk menerima pukulan secara tiba-tiba tanpa dirinya siap.

Kini Gabriel hanya pasrah diri saat kakinya menapaki salah satu tangga menurun dengan kedua tangan dijegal kuat. Aroma lembap sekaligus bau anyir yang menyengat menampar indra penciuman. Lorong yang ia lewati terlihat gelap. Hanya ada satu lampu berwarna kuning di pintu paling ujung ruangan, suatu tempat dimana orang-orang berbadan besar ini berniat menyeretnya kesana.

Tepat ketiga orang itu masuk ke dalam ruangan paling ujung saat ini, lampu disana seketika menyala dengan sendirinya. Silau terangnya cahaya, menusuk netra Gabriel untuk menyesuaikan apa yang harus dia lihat didepan sana.

Fokus telinga Gabriel teralih saat suara auman besar tertangkap gendang telinga.

"Rooaaarrr!"

Buru-buru laki-laki itu membuka pejaman mata, melihat sesuatu itu di depan sana. Badannya seketika tegang tanpa kondisi.

Hanya perlu sedetik saja Gabriel menelan ludahnya susah payah.

Ia tidak salah lihat kan? Maksudnya.. seekor singa jantan berbadan besar ada didepannya. Menatap Gabriel berang seolah sedang menunggu santapan baru.

Prok! Prok! Prok!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Prok! Prok! Prok!

Tepuk tangan meriah itu mengalihkan atensi Gabriel untuk melihat seorang yang sudah membuat dirinya harus ada di ambang hidup antara hidup dan mati saat ini.

Dapat Gabriel lihat laki-laki yang tidak lain adalah bos perusahaan Aditama Company Group itu duduk di kursi kebesarannya seraya menyilangkan kaki. Tatapannya jelas tertuju pada Gabriel yang terlihat tidak berdaya. Di belakang Juna selalu siap ada sepuluh ajudan pribadi terpilih yang sudah tidak perlu di ragukan lagi cara bekerjanya.

Benefit 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang