"Kalian lama sekali," celetuk Voiz begitu mereka keluar dari portal, Jerry pun bersidekap dada. "Siapa suruh kau memilih untuk pergi duluan? Untung saja Ajul tahu jalannya."
Masalahnya, walaupun Ajul mengetahui jalan, tetap saja terkadang pemuda itu sering tersesat. Beruntung kali ini dirinya benar-benar mengingat jalannya, atau bisa-bisa seluruh Ragnarok tersesat.
"Sudah, ayo cepat. Kita harus tiba sebelum malam tiba," ucap Ubi, yang lain pun mengangguk paham dan segera membentuk beberapa 'menara' sehingga mereka tidak akan terpencar.
"Apakah tempat itu jauh?" tanya Jerry yang tengah menggendong Kaira, Voiz pun terbatuk. "Bisa dibilang seperti itu."
Mereka terus berjalan melintasi hutan, hingga akhirnya Ajul menyadari sesuatu. "Dimana Garox? Dia tidak ada di sini?"
"Eh? Aku juga baru sadar dia tidak ada di sini," celetuk OmenD yang kebetulan duduk di atas pemuda itu, ia pun menoleh ke sekeliling. "Bukankah tadi ia ikut bersama kita ke markas lama?"
Ajul pun menghela napas. "Aku rasa ia terlalu fokus menghajar semangka dan labu yang ada di ladang. Tadi ku pikir ia sudah pergi, karena itu aku tidak mengecek lagi."
Walaupun pemuda itu cukup menyebalkan, namun Ajul tetap memperhatikan satu persatu anggota Ragnarok. Ia tidak mau ada satu orang pun yang tertinggal, sama seperti dirinya saat berada di Aliansi dulu.
"Ajul!"
Ah, panjang umur. Suara menyebalkan itu kini kembali terdengar di telinganya, dirinya cukup kagum sebab Garox mampu menyusul mereka.
"Akhirnya aku menemukan kalian!" serunya sambil terengah, kemudian ia pun naik ke atas OmenD dan duduk di sana sembari menarik napas. "Parah sekali kalian tidak mencariku."
Ajul pun merotasikan matanya malas. "Siapa bilang begitu?" tanyanya setengah mengomel, Garox pun menunduk guna melihat pemuda itu dan tersenyum senang. "Benarkah? Siapa yang mencariku?"
"Bukan urusanmu."
Garox pun tertawa mendengar jawaban Ajul yang ketus, nampak sekali pemuda bermanik merah gelap itu tengah mengelak. "Ah, jadi kau yang mencariku, Jul? Manis sekali."
Wajah Ajul pun memerah. "Siapa bilang? Untuk apa aku mencarimu? Citem yang mencarimu! Kau sendiri yang bilang bahwa ia menyukaimu."
Pemuda bernetra hijau itu pun tertawa. "Oh begitukah? Ku kira kaulah yang menyukai diriku, bukankah hubungan kita istimewa?"
Ajul pun merunduk sehingga menyebabkan kedua orang yang duduk di atasnya itu terjatuh. "Ayo, OmenD. Kita tinggalkan saja orang ini di sini."
Cukup lama perjuangan Ajul untuk melarikan diri dari Garox, namun usaha tersebut akhirnya membuahkan hasil. Ajul berhasil melarikan diri dengan ender pearl bersama dengan OmenD, yang kemudian ia pun tertawa puas.
Ada sebersit rasa penyesalan di lubuk hati pemuda itu karena telah sempat mengkhawatirkan Garox, sungguh dirinya amat menyesal telah mengkhawatirkan pemuda aneh itu.
OmenD pun tertawa begitu mereka telah berhasil melarikan diri. "Ada-ada saja," ucapnya sambil tertawa, Ajul pun ikut tertawa. "Itu salahnya, siapa suruh dirinya sangat menyebalkan?"
"Memang," balas OmenD, nampaknya pemuda itu memang memiliki dendam pribadi terhadap Garox, Ajul sendiri pun tidak akan berkomentar atas hal itu.
"Dimana Jerry dan Kaira?" tanya Ubi yang tak jauh dari mereka, OmenD pun menggeleng. "Aku sedari tadi tidak melihat keduanya sejak kita tiba di daerah ini."
"Aduh, sempat-sempatnya mereka pergi berkencan," celetuk Voiz yang segera disahuti oleh anggota lainnya, yang mana kemudian semakin ramai begitu kedua orang tersebut terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZAZEL [Completed]
FanfictionMain cast : Ajul / Azazel (Aspect30) Brutal Legends Universe! Phase 2! BxB, Fluff, no lemon, hareem. Terjebak di sebuah dunia yang penuh dengan legenda, kutukan, dan pengkhianatan sama sekali tidak menyurutkan langkahnya, bahkan jika ia harus berpih...