18. FALLEN FOE

342 43 9
                                    

Tidak tahan lagi dengan perdebatan lisan antara Citem, Moon, Diablo dengan Kaira dan Jerry, Ajul pun memutuskan untuk melempar ender pearl miliknya ke salah satu pohon yang berada di sana, tentu saja hal itu tidak luput dari perhatian anggota Aliansi lainnya.

"Hei Ajul, kenapa kau pergi ke sana? Marilah bergabung bersama kami," ujar Diablo dengan nada mengejek, Moon pun tertawa menimpali pemuda itu. "Dasar pecundang, dia pasti ketakutan sekarang."

Tidak pernah dalam sejarah seorang Azazel ketakutan kepada sekumpulan orang yang hanya memiliki omong besar, dirinya adalah seorang petarung garis besar yang akan senantiasa bertarung layaknya ksatria dan bukannya sekedar omong kosong.

Hingga tiba-tiba tubuhnya tidak dapat digerakkan yang mana hal itu membuatnya merasa sangat panik, dirinya pun melihat tubuh rekan-rekannya yang juga seakan membeku.

Tiba-tiba muncullah Noya yang memegang sesuatu dan tidak lama kemudian pun Jerry tewas, beberapa orang yang berada di sana pun segera maju dan memperebutkan barang-barang milik pemuda itu. Diiringi oleh gelak tawa dari seluruh anggota Aliansi, Noya pun tersenyum penuh kemenangan.

Lain halnya dengan para anggota Ragnarok yang kini menjadi panik, tubuh mereka benar-benar terasa kaku. Melihat tidak ada satupun dari mereka bertiga yang dapat bergerak, Moon pun menyeringai. "Jadi ... mau kita apakan mereka?"

Nampaknya semesta masih berpihak kepada mereka, sebab beberapa saat kemudian akhirnya tubuh mereka dapat digerakkan kembali. Dengan sigap ketiga anggota Ragnarok yang tersisa pun melemparkan ender pearl ke arah portal, mereka harus memberitahukan hal itu kepada Ubi.

Di tengah perjalanan, ketiganya bertemu dengan Ubi yang juga nampak kesal. Pria itu pun menatap ketiganya heran, kemudian dirinya menyadari sesuatu. "Dimana Jerry?"

"Jerry dibunuh oleh Aliansi, Ubi!" seru OmenD, Kaira pun mengangguk. "Tadi tubuh kami mendadak tidak dapat digerakkan, seperti entah semacam sihir atau sebagainya. Kami bahkan tidak dapat mengedipkan mata!"

"Jerry dibunuh? LANTAS BAGAIMANA DENGAN SENJATANYA?" Ubi benar-benar marah atas kabar yang ia terima itu, dirinya pun menggenggam kapaknya marah dan berjalan ke arah Eclipse.

Ketiganya pun saling berpandangan sebelum segera mengejar pemimpin mereka tersebut, amarah pria itu benar-benar bergejolak hingga aura dari senjatanya pun terasa begitu pekat.

Benar saja, setibanya di sana mereka bertiga melihat Ubi tengah memaki-maki Eclipse yang sudah kembali kosong. Aura panas dari senjatanya terus menguar, menandakan bahwa sang pemilik benar-benar sudah berada di puncak emosi.

"KALIAN BAGAIMANA BISA TIDAK BERBUAT SESUATU, HAH?" bentak Ubi kepada ketiganya, Ajul pun menatapnya kesal. "Kami saja tidak dapat bergerak sedikitpun, Ubi! Dengan jumlah mereka yang sebanyak itu, bagaimana bisa kami menghadapi mereka? Masih beruntung di detik-detik terakhir kami masih dapat melarikan diri."

"Tubuh kami butuh waktu beberapa menit untuk menetralisir dampak dari sihir tersebut, Ubi. Dengan tubuh yang kaku seperti itu, kami juga tidak dapat mengangkat senjata," timpal Kaira, Ubi pun menggeram. "Kita harus mencari Jerry."

Mereka berempat pun segera kembali menuju markas baru, keheningan melanda mereka sepanjang perjalanan. Tidak ada satupun dari mereka yang berani untuk angkat bicara, tentu tidak ada yang mau semakin merusak suasana hati pria itu.

Setibanya di sana, ternyata Jerry sedang berbincang dengan Maji tepat di depan pintu masuk kastil. Tiba-tiba pemuda itu pun menoleh dan segera menghampiri Ubi, wajahnya nampak begitu panik dan juga merasa bersalah. "Ubi! Senjatanya---"

"Aku tahu," potong Ubi sembari bersidekap dada dan menatapnya tajam. "Jadi bisa kau ceritakan bagaimana kau bisa mati oleh para Aliansi?"

Jerry pun menghela napas. "Aku sama sekali tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi tadi, Ubi. Noya tiba-tiba saja muncul sembari memegang sesuatu di tangannya dan tiba-tiba tubuhku tidak dapat bergerak sedikitpun," jelasnya yang kemudian menatap ketiga rekannya. "Bagaimana dengan kalian? Apakah kalian juga mengalami hal yang sama?"

AZAZEL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang