Happy Reading 😙
.
.
.Nazea terduduk di sudut ranjang, matanya menatap lurus, tapi entah pikirannya melayang ke mana. "Kenapa aku merasa familiar?"
Ingatannya melayang pada kejadian tadi siang saat ia bertemu dengan pemuda SMA.
Flashback
Saat ia meracik minuman bersama Sandi, netranya tidak sengaja melihat segerombolan anak laki-laki yang tengah mengobrol ria.
"Sandi.... Apakah menurutmu masa SMA itu menyenangkan?"
"Hem?" Sandi mengikut arah pandang Nazea, ia tersenyum tipis. "Mungkin?"
Nazea memusatkan atensinya pada Sandi. "Kenapa mungkin?"
Sandi berlagak berfikir. "Menurutku tergantung bagaimana kehidupan ku.... Jika aku punya uang, tahta, keluarga yang sangat menyayangi. Bisa di bilang kehidupan SMA ku nanti akan bebas dan menyenangkan."
"Kenapa begitu?"
"Kau tau, dulu aku hanya orang biasa yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dan masa SMAku, ku habiskan untuk bekerja. Dan begitulah... Apakah menurutmu itu menyenangkan?"
Nazea menggelengkan kepala, ia jadi teringat kehidupannya di masa lalu. Kedua orangtuanya yang gila harta, dan menggunakan segala cara untuk bisa mendapatkan uang. Dan ya, ia jadi terlantarkan. Huh... Dan dia jua lupa bagaimana kehidupannya setelahnya.
Nazea kembali menatap segerombolan itu, tapi saat melihat salah satu di antara mereka mata Nazea menyipit.
Orang yang ditatap Nazea sedikit menolehkan kepalanya dan itu membuat Nazea bisa melihat wajahnya sepenuhnya.
Deg'
Nazea merasakan sakit itu lagi di dadanya. Dan tiba-tiba kepalanya mendadak sakit. Nazea memegang kepalanya.
"Ze... Kau kenapa?" Sandi mendadak bingung, melihat Zea seperti kesakitan.
Terlintas sebuah ingatan yang tampak familiar.
"Mom! Adek pengen punya dede Mom"
"Aku benci Mommy!"
Kedua suara tersebut saling bersautan, samar-samar sekilas ia melihat ingatannya dan-
"Minumnya sudah selesai?"
Zea seakan baru sadar, ia menatap sekeliling, bisa ia lihat raut panik Sandi dan wajah bingung Deva rekan kerjanya. Zea segera menggeleng menghalau ingatan tersebut.
"Maaf, nanti biar ku antar saja. Meja yang mana?"
Deva menunjuk meja segerombolan tersebut. "Atas nama Mike."
Zea mengangguk saja, sepertinya ia butuh istirahat dan jangan melamun. Karena bisa mempengaruhi kepalanya.
Dan setelah itu ia mengantarkan pesanan ke meja tersebut. Zea sempat besitatap dengan lelaki itu, 'mungkin karena dia tampan aku jadi agak terhanyut' batin Zea saat melihat lelaki yang menatapnya.
"Selamat menikmati."
Flashback off.
"Ahh hilangkan pikiranmu dari pria tampan Zea!" Zea memegang kepalanya sambil geleng-geleng.
"Huh.... Lupakan saja masa lalu mu Zea, jika mereka membutuhkanmu bukankah mereka akan kembali?"
"Dan akan lebih baik aku pergi dari kehidupan mereka dan mencari kebahagiaanku sendiri."
"Jangan takut Zea, masih banyak lelaki tampan yang mau meminang mu. Meski si Keanel-Keanel kain Fanel itu mencampakkan."
Ya seperti itulah kata-kata penyemangat Zea setiap hari. Zea sudah menanamkan pada otak dan hatinya bila Keanel telah mencampakkan dan memilih wanita yang lebih cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback ✔️ [End]
ЧиклитNazea terbangun dari alam mimpinya. akan tetapi semua telah berubah, 15th ia melupakan kehidupannya. Bagaimana bisa? Yang ia pikirkan masih seorang gadis 17 tahun yang sangat tersiksa, kini berubah menjadi wanita 32 tahun yang gagal dalam hidup. Ap...