16. I will Go

9.1K 444 17
                                    

Jika ada tepo bisa di tandai... Author terlalu malas untuk merevisi

__________________________________

Happy Reading 😄
.
.
.

Senyum itu, senyum yang penuh dengan luka tapi tetap bisa bahagian. Senyum itu, senyum yang menutupi semua penderitaan yang dialami.

"Hoh!" Nazea terkejut dengan apa yang ia lakukan. Apakah ia terlihat bodoh di hadapannya Nadia.

"Aku sekarang percaya jika kau memang Nazea... Nazea yang ku kenal."

Nazea menaikan sebelah alisnya. "Why?"

"Tidak ada alasan apapun.... Yang terpenting kau sekarang baik-baik saja." Nadia tersenyum.

Nazea mengedikan bahu memilih acuh. "Jadi anak-anak?"

"Ah ya... Aku akan menjelaskan, kau memiliki empat putra, yang pertama Kaalvian, bisa dipanggil Al, usianya 15 hampir 16, dan dia sahabat putraku."

"Tunggu.. jadi dia anak pertama? Dan usianya hampir 16 tahun?"

Nadia mengangguk. Nazea menghitung dengan jarinya sambil menggumakan. "Jika dia 15 hampir 16, bisa dikatakan aku hamil saat...... 1, 2 3........ Heeee!? 17 tahun?" Nazea menatap jarinya dengan kaget.

"Hm... Kau ibu muda sekalih bukan?" Tanya Nadia yang bertopang dagu. Sungguh, Nadia baru sadar jika Zea serendom ini.

"Tapi kenapa aku tidak mengingatnya? Kenapa aku tidak ingat saat hamil? Apa lagi saat membuatnya?" Ucap Nazea polos.

Nadia sempat merasa Lol. Apa Nazea bilang? Saat membuatkannya? Membuat bayi maksudnya? "Tidak usah di teruskan... Sepertinya otakmu kembali menjadi gadis yang polos."

Dalam hati Zea ingin menjerit, 'Polos apanya kalo setiap hari dapet mimpi diperkosa Sugan!'

"Lanjut, untuk anak kedua mu. Mereka kembar yang aku maksud sebelumnya. Namanya Ken dan Kian, mereka sangat manis dan imut. Mereka sekarang kelas 5 dan hampir kelas 6 SD."

Nazea jadi membayangkan, bukankah Bocil SD itu sangat meresahkan? Mereka pasti merepotkan.

"Dan yang terakhir.... Si imut dan si gemas Keyjen."

"Kenapa begitu?" Bukankah reaksi Nadia sangat berlebihan?

"Karena dia masih bayi, aku bertemu dengannya hanya sekali, dan itu sudah sangat lama sekalih. Perkiraanku dia sekarang berusia 3 tahun."

Bayi? Bukankah dia sangat menggemaskan? Jujur saja, Nazea itu sangat menggemari anak kecil yang imut, apa lagi Bayi mungil yang menggemaskan, ia jadi ingin menemui Keyjen yang sangat menggemaskan itu.

"Tapi.... Aku merasa janggal dengan itu... Bagaimana aku yang selama 4 tahun ini berada di RS- eh.... Maksudku, aku yang sudah tidak di samping mereka bisa punya anak?" Nazea merasa janggal dengan itu, bagaimana seorang pasien rumah sakit jiwa bisa mengandung? Dan kata dokter dulu, ia bisa dibilang hilang akal.

"Jadi kalian sudah tidak bersama lebih dari 4 tahun?"

Nazea mengangguk. "Benar.... Aku agak menaruh curiga jika itu anak Si El el itu dengan wanita lain."

Comeback ✔️ [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang