63. Pengakuan

8.1K 318 19
                                    

Awas! Typo ada di mana-mana... Bisa kog bantu menandai dengan komentar. :)

Kalo ada Part yang kurang nyambung, boleh juga di tandai kawan. ^^

Sedekah votenya untuk hari ini teman... Nge-Vote tu gratis loh 👀

__________________________________

Happy Reading 🌛
.
.
.

"Oh... Kau mengingatnya?" Rosa tersenyum manis, sangat manis hingga membuat Nazea muak melihatnya dan memilih berpaling.

Jujur, Nazea ingin mengetahui hubungan asli di antara Keanel dan Wanita ini yang tak lain Rosa. Apa Nazea kembali amnesia? Jawabannya tidak! Malahan ingatan Zea sudah 95% kembali. Dan itu membuat Zea diam mencerna keadaan yang terjadi sebenarnya. Hatinya sakit, saat melihat El, tapi juga ada perasaan rindu. Ia tidak mampu menyampaikan kata-kata yang selama ini ia ingin ungkapkan.

El mengepalkan tangannya. "Apa maumu sebenarnya hm? Bukankah aku sudah pernah meminta maaf padamu berkali-kali?"

Ya Keanel sudah pernah berkali-kali meminta maaf pada Rosa, dan saat dulu mereka bertemu kembali El juga meminta maaf atas kejadian itu tanpa Zea menyadarinya.

"Aku? Tentunya aku menginginkan kehancuranmu El!? Bukankah itu sudah jelas?" Rosa tertawa kecil. "Tapi karena sekarang keadaan telah berbeda, jadi ku pikir lebih baik kita berdamai."

"Kau lah yang membuatnya jadi rumit!" El menoleh ke arah Zea yang terlihat tidak menyukai Rosa. "Pergilah! Kau membuatku semakin kesal."

"Why? Aku kemari hanya ingin menyelesaikan sesuatu yang aku mulai saat ini." Rosa berdiri. "Apa itu membuatmu jadi kesal?"

Rosa melihat ke arah Nazea. "Bukankah kau ingin mengetahui sesuatu?"

"Tidak." Zea memalingkan wajahnya. "Aku tidak peduli."

"Wah... Apa kau masih berfikir bahwa aku kekasih El?" Rosa menutup mulutnya pura-pura terkejut.

Nazea diam tidak menjawab, dalam hatinya ia sangat tidak menyukainya wanita ini. Wanita bermulut pedas yang mampu melukai hatinya.

"Diam-mu ku anggap iya!" Rosa menatap Keanel. "Lihatlah El, bukankah rencanaku sangat sempurna?"

"Kau tau Nazea... Aku bukanlah kekasih atau apapun itu, aku hanya seorang teman yang tersakiti akibat ulah konyol temanmu itu."

"Kau lah yang konyol!"

"Sssttt..! Aku tidak mengajakmu berbicara." Rosa menatap El dengan tatapan khas datarnya.

Rosa kembali menatap Nazea dengan senyum di bibirnya. "Aku hanya ingin membuat pengakuan padamu, jika kau menganggap ini sebuah kejahatan, aku tidak peduli."

"Kau tau Ze... Aku sangat menyukai yang namanya keributan."

Rosa kembali duduk dan menyilangkan kakinya. "Dan ini karena ulah suamimu itu, karena dia yang membuatku kasal terlebih dahulu."

"Sepertinya El sudah mengetahuinya." Rosa melirik El sekilas. "Aku yang telah mengatakan persoalan dan kehidupan menyedihkan-mu itu pada Kak Elis, bahkan sebelum Kak Elis mengenal atau melihatmu."

Comeback ✔️ [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang