21. Mengingat Kembali

10.3K 463 8
                                    

Jangan lupa dukungan berupa Votenya kawan! Biar Author nulisnya tambah semangat, tenang saja... Author tidak memaksa kog. ^-^

__________________________________

Happy Reading 😙
.
.
.

Keanel menatap langit malam dari balkon. Ia memikirkan kejadian tadi siang, saat bertemu Nazea. Keanel menerbitkan senyumnya kala mengingat senyum dan wajah kesalnya.

Tak lama raut wajah Keanel menjadi datar. Kata-kata Nazea masih terngiang-ngiang.

"Benarkah? Lalu kenapa aku bisa berada di Rsj?" Tanya Nazea dengan sungguh-sungguh.

Ingatan Keanel tertuju pada kejadian itu. Kejadian yang membuatnya trauma hingga tidak ingin mengingat atau menyinggung kejadian itu.

Flashback on

Keanel merasa kesal dan marah hari ini, ia tiba-tiba mendapat surat cerai dari Nazea. Padahal ia tidak pernah menyinggung atau menggunakan kekerasan fisik sama sekalih! Mungkin mereka sedikit bertengkar atau berdebat?

Tapi tidak mungkin itu alasannya, Nazea tidak mungkin melakukan itu, Keanel ingin segera menanyakannya, jadi ia ingin cepat-cepat pulang tapi banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan.

Jam menunjukkan puku 10 malam, mungkin jika ia pulang anak-anak sudah tidur. Dengan keadaan lelah bercampur kesal Keanel bergegas pulang di temani Ajuna, sepanjang perjalanan pulang ia sudah banyak merangkai kata-kata yang ingin ia lontarkan pada istrinya itu.

Sampailah Keanel dan Ajuna di rumah minimalis miliknya. "Kau ikutlah masuk sebentar, aku juga ingin mengambil dokumen yang harus kau urus."

Mereka berdua turun dari mobil dan segera masuk dengan kunci cadangan, setelah pintu terbuka rumah terlihat sepi dan gelap.

"Ke mana anak-anak?" Tanya Keanel.

"Mungkin tuan muda sudah tidur." Jawab Ajuna yang setia di samping Keanel.

Tapi entah kenapa perasaan keanel tiba-tiba tidak enak. Ia segera bergegas menuju kamar anak-anak.

Chklek'

Pintu terbuka menampilkan putra sulungnya yang terlelap di meja belajarnya. Dengan perlahan Keanel memindahkan putra sulungnya ke atas kasur. Putranya ini pasti mati-matian belajar agar Mommy-nya tidak marah.

Keanel mengelus puncak kepala Al, dan tak lupa memberikan kecupan selamat tidur pada putranya. Setelah itu, Keanel keluar kamar dan tak lupa menutup kamar Al.

Keanel beralih pada kamar putra kembarnya.

Cheklek'

Terlihat mereka berdua sudah tertidur pulas, Keanel menaikan slimut anaknya yang terlempar kemana-mana.

Setelah itu ia mencium puncak kepala keduanya putranya itu, dirasa cukup Keanel keluar kamar dan tak lupa menutup pintunya.

Keanel menarik nafas dalam-dalam saat sudah berada tepat di depan kamar Istrinya, perlahan ia membuka pintu. Namun sepertinya pintu itu terkunci. 'Apa dia sudah tidur?' pikir Keanel.

Tok tok tok!

Tidak ada sautan dari dalam, terpaksa Keanel mengambil kunci cadangan yang selalu ia bawa, entah mengapa perasaannya tidak enak dan jantungnya berdebar kencang.

Comeback ✔️ [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang