05. Teman lama

11K 479 7
                                    

Happy Reading
.
.
.

1 bulan sudah terhitung Nazea bekerja di restoran Mie petir. Dan sudah 1 bulan ini Nazea tinggal sendiri di rumah yang katanya miliknya.

Hari ini Nazea sedang tidak bekerja karena hari sabtu memasuki hari liburnya.

Nazea menghitung hasil kerja kerasnya 1 bulan ini dan mengkalkulasi pengeluaran.

"Agh... Sepertinya kalo aku kerja di sana nggak cukup." Kini Zea sudah merubah logatnya yang awalnya lo, gue, jadi Aku, kamu, saya, Kau, ataupun Anda. Zea hanya ingin menyesuaikan umur saja.

Kembali pada pikirannya, Zea merasa kurang puas dengan gaji yang ia peroleh. Zea bertekad akan mencari pekerjaan serabutan, atau part time untuk selingan di Restoran.

Sebenarnya Nazea pernah menemukan kartu Atm, tapi karena Zea masih amnesia tentu saja dia tak mengetahui sandinya. Jadilah Zea tidak menggunakannya, ia lebih memilih menyimpannya, siapa tau suatu saat nanti ia ingat.

"Coba cari kerja aja kali." Zea merebahkan tubuhnya di sofa sambil me-scrol hp nya mencari lamaran pekerjaan.

"Ck!" Zea berdecak kesal, pekerjaan yang ada memiliki selera yang tinggi. Apalah daya Zea, seorang gadis yang hanya memiliki ijazah SMP, SMA pun, Zea tidak lulus.

Bagaimana Zea tau?

Tentu saja karena Zea mencari dokumen pendidikan, tapi ia tak memiliki kecuali ijasah SD dan SMP. Miris sekalih bukan? Dan untuk masa SMAnya, ia tak terlalu ingat. Dan menurut filingnya, sepertinya Zea putus sekolah.

"Coba cari keluar aja, kali aja nemu."

Zea mendudukkan kembali tubuhnya.

Tak!

Zea menjentikkan jarinya. "Kenapa nggak tanya Jono aja sih, dia kan relasinya banyak."

Buru-buru Zea menghubungi Jono.

Jono berdering...

"Hallo Na?"

"Hallo Jon.... Kau tau ada lamaran kerja atau tidak?"

"Kalo saat ini sih nggak ada kayaknya, ada apa memangnya."

"Tidak... Aku hanya ingin menambah pekerjaan, kurasa gajiku kurang hehehehe..."

"Eh.. tapi kalo gak salah ada sih di minimarket, tapi... Tau lah gajinya nggak seberapa."

"Tidak masalah Jon.... Yang terpenting ada."

"Oky, nanti aku kasih Nomernya."

"Terimakasih...."

Sambungan terputus, dan tak lama Jono mengirim nomor yang dapat dihubungi untuk melamar pekerjaan.

Sepertinya tidak membutuhkan ijasah SMA, yang terpenting pengalam.

"Akhirnya....." Zea telah menghubungi Nomor tersebut dan syukurlah Zea besok bisa langsung ke lokasi untuk memulai bekerja.

Kruyuk kruyuk.....

Bunyi perut Zea membuatnya sadar. "Kayaknya, butuh asupan nih."

Zea berjalan ke arah dapur, melihat isi kulkas yang sayangnya kosong. "Hah...." Zea membuang nafas kasar.

Sepertinya ia harus belanja terlebih dahulu. "Makan di luar aja lah."

Comeback ✔️ [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang