34. Kian yang Kecewa

8.8K 362 3
                                    

Happy Reading 😙
.
.
.

"APA!" Pekikan kerasa dari arah tangga.

Al dan Baby Je terkejut saat melihat seseorang itu. Baby Je menutup mulutnya dan Al yang terdiam.

"Apa kalian akan menemui Mommy itu!" Serunya yang tak lain dan tak bukan adalah Kian.

Anak itu turun dari tangga sambil memegang mainan pesawatnya, ia terkejut saat mendengar kata 'Mommy' dari mulut kecil Baby Je.

Kian menatap Al dan Baby Je dengan raut Kesalnya. Kian menghampiri Abangnya itu dan berdiri di hadapan Al. "Bukankan dia di luar negri bang?"

Al diam, Al tau jika Kian masih menyimpan rasa benci dan kesal pada Mommy mereka. Al takut jika ia salah kata dan membuat Kian semakin kesal.

"Jawab bang! Bukankah Mommy meninggalkan kita?"

Al menghela nafas. "Mommy ada di sini Kian."

Prak'

Pesawat mainan milik Kian terjatuh. Kian terdiam, ia masih mencerna semuanya.

Ken yang baru turun dari tangga sambil membawa bukunya menautkan alisnya bingung. Kenapa suasananya jadi menegangkan.

Ken menatap semua orang. "Apa yang terjadi?"

"Ken...." Panggil Kian. "Apa kau tau jika Mommy kembali?" Tanya Kian tanpa menoleh ke arah Ken.

Ken diam, ia meminta penjelasan lewat tatapan mata pada abangnya namun Abang malah diam saja.

"Kennant! Apa kau tau!"

Kian menoleh ke arah Ken dengan mata berkaca-kaca miliknya. "Kenapa kalian semua diam saja? Apa hanya aku yang tidak boleh mengetahuinya?"

Kian menatap Ken kecewa, lalu berlari menaiki tangga dan menuju ke kamarnya.

Brak'

Kian menutup pintu kamarnya dengan keras. Kian sangat kesal dan kecewa pada saudara-saudaranya. Apa mereka takut jika Kian marah saat mengetahuinya? Sehingga mereka menyembunyikan itu?

Bukannya apa, Kian merasa kecewa, kenapa saudaranya tidak ada yang memberitahunya? Apa karena Kian membenci Mommy jadi mereka tidak memberitahunya? Setidaknya jika mereka memberitahu pada Kian itu tidak membuat Kian kecewa! Jika boleh jujur, Kian tidak membenci Mommy! Kian hanya kesal! Kesal dan marah pada Mommy-nya!

Tapi kenapa mereka takut dan tidak memberitahunya seorang? Kian yakin, semua orang sudah tau jika Mommy-nya di sini! Apa hanya Kian yang tidak di anggap?

Kian menelungkupkan tubuhnya di atas kasur dengan perasaan kesal juga penuh kekecewaan.

Di sisi lain, Ken menatap Abangnya. "Apa yang terjadi bang?"

Ken tidak bodoh, Ken mengerti maksud Kian, tapi Ken ingin memastikan kembali apa yang terjadi.

Baby Je yang membuat kekacauan mulai berkaca-kaca. Baby Je merasa, semua ini karenanya. "Hikcs..... Abang... Ini calah Je." Je mengusap air matanya menggunakan lengannya.

Ken meletakkan bukunya di meja, Ken mendekat ke arah Baby Je. "Memangnya apa yang baby katakan?" Tanya Ken dengan tenang.

"Je....hikss... Je bilang hikc... Je mau ketemu Mommy nanti... Hiksss."

"Huwaaa.... Jee.... Calah...abang....!" Tangis Je semakin keras.

Al mengendong dan menenangkan adik bungsunya ini. "Ssstt... Sudah... Jangan menangis Je..."

Ken menghela nafas. "Jadi benar Mommy sudah kembali?"

Al mengangguk, Al juga bingung bagaimana harus membicarakannya. Ia takut jika Ken ikut marah dan kesal.

Comeback ✔️ [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang