15. Teman Lama part 2

8.6K 426 25
                                    

Mohon di maklumi jika bahanya kurang greget atau apalah...
Maklum vocab bahasa pernovelan-nya cuma sedikit.

__________________________________

Happy Reading 😄
.
.
.

Seperti biasa, kegiatan pagi yang dilakukan oleh K'M family adalah sarapan pagi sebelum berangkat. Namun yang membuat berbeda adalah semua hanya diam saja, termasuk Baby Je. Dia yang biasanya berteriak atau terlalu Aktif kini hanya diam patuh di suapi makan oleh Daddy-nya.

"Aku selesai." Ujar Kian, ia mengendong tas punggungnya. "Kian berangkat."

Kian segera pergi dari ruang makan. Ken yang melihat kembarannya telah pergi juga ikut merapikan miliknya. "Ken berangkat." Tanpa menunggu jawaban, anak itu sudah pergi.

Baby Je melirik sinis kedua kakak kembarnya yang telah pergi.

Akhir-akhir ini, keluarga yang biasanya ribut dan saling menjahili kini hanya diam saling mendiami.

"Hah~" Sang kepala keluarga dibuat pusing dengan tingkah anak-anak.

"Daddy jangan kawatir, ini tidak akan terjadi sampai bertahun-tahun." Niat hati Al ingin menenangkan malah mendapat plototan dari Daddy.

Al dengan watados mengedikkan bahunya. "Bukankah benar apa yang aku katakan."

Al membereskan makanannya dan menggendong tasnya. Tak lupa Al mencium pipi gembul yang akhir-akhir ini Kian abaikan. "Abang berangkat dulu Baby."

Al mengusap kepala si bungsu. "Jangan lama marahnya ya... Kasihan, Daddy mu sudah hampir gila." Ujarnya tanpa memperdulikan delikan Daddy-nya. Dan dengan santainya berjalan pergi.

"Udah Dad." Ucap pelan Baby Je.

Keanel mengusap mulut Baby Je menggunakan tisu. Setelah dirasa selesai, Keanel segera berdiri. Hari ini ia meliburkan diri, ia cukup stres dan ingin menjernihkan pikirannya. Entah kenapa kejadian akhir-akhir ini membuat Keanel merasa sangat lelah dan banyak pikiran.

Keanel membawa tubuhnya dan Baby Je ke taman belakang. Keanel duduk di bangku taman, Baby Je tak mengatakan apapun, Bayi itu sibuk menyesap bodol dot yang ia bawa berisi susu rasa coklat.

"Baby.... Bolehkah Daddy mengatakan sesuatu?"

Baby Je menatap Daddy, namun mulutnya tetap menghisap dotnya.

Sangat menggemaskan. "Bisakah Baby berbaikan dengan abang?"

Baby Je yang mengerti maksud Daddy-nya menggeleng.

"Kenapa tidak mau?"

Keyjen melepas pangutannya. "Abang jahat! Abang benci Mommy..." Tatapan Je menjadi sendu. "Abang diamin Je....."

Keanel mengelus puncak kepala putranya. "Abang hanya kesal Baby... Dia mendiami Baby karena Baby mendiami Abang." Keanel bingung, sifat Je dan Kian itu hampir sama. Sama-sama keras kepala dan memiliki gengsi yang sangat tinggi, akan sangat lama menunggu mereka berbaikan.

"Tapi, abang.... Ndak mau minta maaf ke Je!" Je merengut kesal dan berlagak pura-pura marah.

Keanel terkekeh melihat tingkah Keyjen, sungguh Keyjen adalah obat terbaik dari rasa lelahnya.

Comeback ✔️ [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang