Happy Reading 🥰
.
.
."Aku.... Aku hanya takut." Nazea menunduk, ia mengingat semua kenangan buruk yang terjadi, dan menurut Zea semua itu berasal darinya.
"Aku telah membuat banyak kesalahan, dan aku terlalu egois." Zea menautkan jarinya. "Ini semua kesalahanku, hingga membuat ku takut untuk kembali."
Keanel menggeleng tidak setuju, Keanel memegang kedua bahu Zea lembut. "Zea, ini juga kesalahan ku. Tidak, mungkin ini hanya kesalahanku bukan salahmu. Andai aku lebih terbuka padamu, dan tidak menyembunyikan segala hal dan kita bisa saling percaya satu sama lain, mungkin kita akan baik-baik saja."
Keanel mengingat kejadian itu, kejadian yang membuat sikap Nazea berubah. Dan Keanel sendiri baru mengetahuinya saat Zea menggila. Dan itupun dari adiknya Luci yang memang mengetahuinya.
Kejadian saat Nazea pertama kali menginjakkan kaki di kediaman utama keluarga Keanel.
Flashback on
"Zea... Ikutlah denganku." Ajak Keanel.
"Kemana?" Tanya Nazea yang yang tengah mengelus perutnya yang buncit.
"Menemui orang tuaku."
"Sekarang? Bukankah lebih baik menunggu Al pulang sekolah."
"Hanya sebentar, dan kita akan langsung kembali."
"Tapi-" Ucapan Zea terhenti kala melihat wajah melas Keanel. Dan akhirnya Zea menurut.
Setelah menempuh beberapa jam, akhirnya mereka samapi. Nazea menatap takjub kediaman di hadapannya. "I-ini rumahmu?"
El yang melihat wajah takjub Zea merasa gemas.
Cup
Zea melotot saat Keanel mencium pipinya tiba-tiba. Sedangkan Keanel sendiri tersenyum bodoh. "Bukan, ini rumah orang tuaku."
"Ck! Sama saja bodoh!" Umpat Zea.
Cup
Keanel mencium bibir mungil yang tajam milik Zea. "Kamu hamil sayang... Jangan ngomong kasar."
Ingin mengamuk, tapi tidak jadi kala suara seseorang masuk ke indra pendengaran Zea.
"Adikku yang manis akhirnya pulang..." Seorang wanita berjalan mendekat lalu memeluk Keanel tampa menoleh sedikitpun pada Nazea.
Keanel merasa risih, ia melepaskan pelukan kakak perempuannya, Elis. "Lepas!"
"Adikku ini tetap saja ya, tidak berubah... Sekarang ayo masuk." Elis mengiring Keanel masuk tanpa memperdulikan Zea.
Sedangkan Nazea, ia menggigit bibir bawahnya. Ia sedikit tidak enak, apa ia terlihat tidak pantas hingga kakak Keanel mengabaikannya.
Keanel yang merasa istrinya tertinggal, langsung menepis kasar tangan Elis.
El menghampiri istrinya dan mengajak istrinya masuk mengabaikan Elis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback ✔️ [End]
Literatura FemininaNazea terbangun dari alam mimpinya. akan tetapi semua telah berubah, 15th ia melupakan kehidupannya. Bagaimana bisa? Yang ia pikirkan masih seorang gadis 17 tahun yang sangat tersiksa, kini berubah menjadi wanita 32 tahun yang gagal dalam hidup. Ap...